JAKARTA, virprom.com – Panglima Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menyinggung maraknya game online di kalangan anak muda.

Maruli menanggapi prajurit TNI AD yang bertugas di Batalyon Kesehatan (Yonkes) Divisi Infanteri (Divif) 1 Kostrad, Prada PS yang diduga bunuh diri.

“Iya, kita lanjutkan penyidikannya ya? Kemungkinan besar sekarang sedang ada tren anak-anak bermain online seperti ini,” kata Maruli saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (6/1/2021). 6/) 2024).

Baca Juga: Letjen One Eko Muncul Hutang Akibat Judi Online, Dankormar: Almarhum Hutang Rp 819 Juta

Maruli menjelaskan, pihaknya sedang mencari kepastian terkait penyebab bunuh diri Prada PS.

“Iya nanti kita coba konfirmasi karena prosesnya perlu tahu apa, motivasi kenapa dia bunuh diri, itu,” ujarnya.

Sementara itu, Maruli membantah aksi bunuh diri Prada PS ada kaitannya dengan kesejahteraan TNI.

“Saya kira tidak. Mungkin nanti kita evaluasi. Mungkin dari segi pemilu bagaimana kehidupan di sana? Nanti kita harus cari tahu semua itu,” imbuh Maruli.

Baca juga: Prajurit Kostrad Diduga Bunuh Diri di Kompleks Padang, Kabupaten Bogor

Dalam pemberitaan yang beredar, Prada PS disebut gantung diri di ruang OB RS Lapangan Yonkes 1/YKH/1 Kostrad Jalan Cimandala Raya, Cimandala, Sukaraja, Kabupaten Bogor, Selasa (4/6/2024) pagi. .

Kolonel Penerangan (Inf) Kostrad Hendhi Yustian Danang Suta membenarkan kejadian tersebut.

Namun saat ini pihak masih menyelidiki penyebab meninggalnya Prada PS.

“Memang benar ada anggota yang meninggal dunia. Saat ini tim penyidik ​​masih mendalami penyebab kematiannya,” kata Hendhi melalui pesan tertulis kepada virprom.com, Rabu (06/05/2024).

Baca Juga: Anggota TNI Bunuh Diri Karena Utang, Menkominfo: Game Online Indonesia Darurat

Dalam laporan yang beredar, Prada PS ditemukan tewas dengan leher terlilit kabel listrik di ruang lapangan.

Para prajurit piket curiga karena ruangannya gelap. Dia kemudian mendobrak pintu.

Hendhi mengatakan, jenazah Prada PS telah dipulangkan ke kampung halamannya di Nias, Sumatera Utara.

Almarhum sudah dibawa kembali ke wilayahnya. Proses penyidikan masih terus dilakukan agar kejadian tidak terulang lagi, kata Hendhi. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit untuk diakses virprom.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.