“Pegi Bebas, Masalah Belum Tuntas”, 4 Hal yang Harus Didalami di Kasus “Vina Cirebon”

JAKARTA, virprom.com – Psikolog forensik dan kriminolog Reza Indragiri Amriel mengatakan permasalahan yang timbul dalam pengusutan pembunuhan Vina dan suaminya Muhammad Rizky atau Eky belum terselesaikan meski Pegi Setiawan sudah dibebaskan.

Hakim tunggal Pengadilan Tinggi (PN) Provinsi Bandung Eman Suleiman dikabarkan menerima pembelaan pertama Pegi Setiawan yang didakwa dalam kasus pembunuhan Bina dan Eki yang terjadi di Cirebon pada 2016.

Dalam persidangan yang digelar Senin (7 Agustus 2024), hakim menilai tidak ada bukti Peggy diperiksa sebagai tersangka sebagai bentuk respons dari pihak Polda Jabar.

Meski demikian, Reza Indragiri menyebut masih ada permasalahan yang perlu diselesaikan meski Pegi Setiawan sudah bebas.

BACA JUGA: Hakim mengabulkan permohonan banding pertama Pegi Setiawan, pembatalan.

Pertama, keterangan Aeb, salah satu saksi kunci kasus pembunuhan Bina dan Eki.

Menurut Reza, ada lagi keterangan Aep yang membenarkan bahwa pada malam kejadian, 27 Agustus 2016, ia melihat dirinya dari jarak 100 meter dan teringat wajah pelaku.

Kenyataannya, keadaan di tempat kejadian perkara (TKP) tidak terlihat jelas dan disebut-sebut tidak mungkin mengingat wajah pelakunya.

“Bebaskan dia. Masalahnya belum selesai. Aep harusnya diadili. Setahu saya, pernyataan-pernyataannya paling merugikan pemaparan fakta,” kata Reza dalam keterangannya kepada virprom.com. Senin.

“Pertanyaannya, kebohongan Aep itu dari mana? Apakah dari dirinya sendiri atau dari luar? Kalau iya, siapa?” Dia berbicara lagi.

BACA JUGA: Hakim Minta Polda Jabar Bebaskan Pegi Setiawan Ketegangannya tidak masuk akal.

Kedua, keadaan Sudirman, salah satu terdakwa kasus pembunuhan Bina, berbeda dari segi intelektual. Oleh karena itu, kata Reza, ingatan, perkataan, dan cara berpikirnya bisa berdampak sebaliknya dan merugikan proses penegakan hukum.

Oleh karena itu, perlu dilakukan pengusutan apakah ada pembunuhan yang menyebut Sudhirman sebagai pembunuh Bina.

Dalam situasi ini, Sudirman adalah orang yang rentan. Kami, seperti Sudirman, menggunakan segala bentuk pengaruh eksternal untuk “menyakiti” saksi dengan berbagai cara. Kami membutuhkan bantuan untuk mengisolasi. “katanya.

Ketiga, Reza menceritakan nasib delapan penjahat yang diduga kaki tangan Peggy. Sementara itu, kemunculan Peggy yang terungkap semakin menambah rasa penasaran mengenai investigasi pembunuhan tersebut sejak awal.

“Bagaimana penegak hukum bisa terus mengklaim delapan terdakwa adalah kaki tangan Peggy? Merekalah yang sebenarnya melakukan dugaan pembunuhan. Mereka ternyata sama sekali tidak ada hubungannya. Bagaimana dengan masing-masing penjahat (sebagai algojo) dan Peggy (protagonis) ?” katanya

Baca selengkapnya: Pergi, Bu. Vina Cirebon : Senang sekali. Itu berarti kita salah.

Keempat, tampilan elektronik. Reza menyarankan agar dilakukan pemeriksaan mendalam terhadap bukti-bukti komunikasi atau percakapan apa pun pada malam kejadian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top