Waspadai 8 Tanda Kuku Tidak Sehat, Mengelupas hingga Menguning

virprom.com – Mengetahui tanda-tanda kuku rusak penting dilakukan karena dapat mengganggu kerja tubuh di area lain.

Kuku lemah, lemah dan terkelupas, misalnya, salah satu kondisi yang akhir-akhir ini banyak ditemui dan sering diabaikan oleh banyak profesional.

Baca juga: 6 Aspek Kuku yang Bisa Menandakan Kondisi Kesehatan

Faktanya, itu bisa jadi merupakan tanda pola makan yang buruk.

“Bagi masyarakat umum, kesehatan kuku seringkali menjadi indikasi gizi buruk atau pencernaan yang buruk,” kata dokter naturopati Los Angeles, AS, Dr. Sara Norris, seperti dilansir Healthline.

Namun, tidak semua orang mengetahui tanda-tanda kuku rusak.

Selain itu, berikut tanda-tanda kuku rusak yang perlu Anda waspadai. Bekas di kuku kurang bagus

Kuku yang sehat cenderung mulus tanpa perubahan warna. Secara umum, para ahli menyebutkan tanda-tanda kuku rusak berikut ini: 1. Rapuh

Kuku kasar, pecah-pecah, dan mudah patah adalah salah satu masalah kuku yang paling sering dilaporkan.

Dikenal dengan sebutan onikoskizia, kuku rapuh sering kali disebabkan oleh kuku yang basah dan kering berulang kali, sehingga kita sebaiknya mengenakan sarung tangan saat tangan basah, seperti saat mencuci piring.

Baca juga: Pahami Risiko Tertular dengan Berbagi Gunting Kuku dengan Orang Lain

Terkadang, kuku yang rapuh juga merupakan tanda hipotiroidisme atau kekurangan zat besi.

Untuk mengatasi masalah tersebut, coba gunakan lotion yang mengandung asam alfa hidroksi atau lanolin dan kenakan sarung tangan saat mencuci piring atau bekerja dengan air. 2. Lembut atau rapuh

Kuku ini mudah patah atau bengkok sebelum patah.

Kuku lembek bisa disebabkan oleh paparan kelembapan atau bahan kimia yang berlebihan, seperti deterjen, cairan pembersih, penghapus cat kuku, dan penghapus cat kuku.

Kuku yang lemah juga bisa menandakan kekurangan vitamin B, kalsium, zat besi atau asam lemak.

Baca juga: Apa itu Nail Art? Seni kuku yang trendi dalam hal kecantikan

Cara mengatasi masalah tersebut adalah dengan menghindari penggunaan obat di sekitar kuku Anda. Gunakan perawatan alami untuk memberi waktu pada kuku Anda untuk pulih.

Norris tidak menganjurkan mengonsumsi suplemen zat besi kecuali Anda mengetahui bahwa Anda kekurangan zat besi.

Sebagai gantinya, mulailah mengonsumsi multivitamin yang mengandung kalsium dan vitamin B. 3. Lakukan eksfoliasi

Kuku yang terkelupas seringkali disebabkan oleh luka luar.

Misalnya saja menggunakan kuku sebagai alat, menekan kuku dengan kuat, atau menghilangkan cat kuku akrilik.

Kuku juga bisa lepas jika kita merendam tangan dalam air sabun dalam waktu lama.

Trik untuk mengetahui penyebab kuku kaki terkelupas internal atau eksternal adalah dengan melihat apakah kuku kaki Anda masih terkelupas.

Baca juga: 7 Tanda Paru-Paru Buruk, Bau Mulut untuk Kuku Biru

Jika iya, kemungkinan penyebabnya adalah faktor internal, seperti kekurangan zat besi. Jika tidak, mungkin ada hal lain yang menyebabkannya.

Cara mengatasi masalah ini adalah dengan mencoba menambahkan makanan kaya zat besi sebagai penyebab internalnya.

Sedangkan jika penyebabnya dari luar, jagalah kelembapan kuku dengan menggunakan lotion setelah melakukan aktivitas apa pun yang dapat membuat kuku kering.

Bicaralah dengan dokter jika ada gejala apa pun, terutama jika Anda juga melihat jari-jari kaki Anda menonjol. 4. Menggantung

Pernahkah Anda memperhatikan benjolan yang terlihat seperti gelombang kecil horizontal atau vertikal di kuku Anda?

Tonjolan vertikal biasanya muncul di kemudian hari dan berlanjut dari ujung kuku hingga kutikula.

Selama tidak disertai gejala lain seperti kurangnya warna, sebagian besar tidak perlu khawatir dengan kondisi tersebut.

Baca juga: Ingin Kuku Anda Cepat Tumbuh dan Kuat? Cobalah 7 makanan ini

Garis horizontal, juga dikenal sebagai garis Beau, bisa menjadi tanda penyakit ginjal atau kondisi lainnya.

Untuk mengatasi masalah tersebut, untuk garis vertikalnya, kita bisa menarik perlahan permukaan kuku hingga menghaluskannya.

Sedangkan untuk garis horizontal, konsultasikan ke dokter untuk mengetahui penyebabnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top