Mengapa Israel Menyerang Lebanon? Seperti Apa Potensi Berbahayanya?

BEIRUT, virprom.com – Israel telah melakukan beberapa kali serangan udara di Lebanon dalam 24 jam terakhir.

Ratusan warga Lebanon tewas, banyak yang terluka, dan ribuan orang mengungsi saat mereka berusaha mencari tempat aman untuk mengungsi.

Menyebutnya sebagai bagian dari “fase baru” perang di Gaza, militer Israel mengatakan mereka telah menyerang lebih dari 1.000 sasaran di Lebanon, yang menurut mereka merupakan benteng Hizbullah atau fasilitas militer tempat mereka membunuh orang.

Baca juga: Media Iran Diskusi Perang Pasca Serangan Israel di Lebanon, Apa yang Terjadi dan Kapan?

Israel telah membunuh sedikitnya 558 warga sipil Lebanon, Al Jazeera melaporkan.

Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan korban tewas termasuk 50 anak-anak dan 94 wanita, sementara sekitar 2.000 orang terluka.

Lebih dari 10.000 orang terpaksa meninggalkan rumah mereka dalam serangan paling kejam di Lebanon sejak perang saudara tahun 1975-1990.

Serangan pertama Israel ke Lebanon terjadi pada Senin (23/9/2024) pukul 06.30, di kawasan sepi dekat Byblos, sebelah utara Beirut.

Menurut Israel, ada lebih dari 1.300 serangan terhadap sasaran militer Hizbullah. Serangan masih terus berlanjut. Bagian mana dari Lebanon yang diserang Israel?

Citra satelit dari serangan yang diperoleh Al Jazeera menunjukkan serangan terjadi di seluruh Lebanon, dengan konsentrasi tertinggi di selatan dan Lembah Bekaa, tempat pengaruh Hizbullah diyakini paling kuat.

Sebelum serangan itu, dilaporkan ada 80.000 panggilan telepon dari pasukan Israel kepada warga sipil Lebanon, terutama di wilayah selatan, yang mendesak mereka untuk meninggalkan rumah dan mencari tempat yang “aman”.

Dampaknya adalah kepanikan, kekacauan dan kebuntuan, dengan jalan utama dari pantai ke ibu kota Beirut ditutup beberapa kilometer ketika warga berusaha melarikan diri dari serangan yang datang.

Mengapa Israel menyerang Lebanon?

Israel mengatakan pihaknya menyerang Hizbullah untuk memulangkan warganya yang melarikan diri ke utara.

Pada Rabu (25/9/2024), Menteri Pertahanan Israel Yoav Galant mengumumkan pengerahan “pasukan, sumber daya, dan kekuatan” ke utara dan Hizbullah saat perang memasuki “fase baru”, yang tampaknya menyiratkan bahwa perang di Gaza telah mereda. . , ,

Menurut Gallant, ini adalah bagian dari upaya untuk memulangkan 65.000 warga Israel yang diperintahkan untuk pergi pada hari-hari awal konflik karena takut akan serangan Hizbullah terhadap rumah mereka di dekat perbatasan Lebanon.

Serangan besar Hizbullah tidak pernah terjadi, namun Israel dan Hizbullah terus melakukan penembakan di sepanjang perbatasan selatan Lebanon hingga Oktober 2023.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top