Pilkada 2024, Bawaslu Sebut 99,88 Persen Data KK Telah Dicoklit

JAKARTA, virprom.com – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI menyebut proses pencocokan dan pemeriksaan informasi pemilih (coklit) oleh petugas Panitia Peningkatan Pendaftaran Pemilih (pantarlih) KPU hampir selesai.

“Jumlah kepala keluarga yang masuk daftar hitam dan ditandai mencapai 23.388.820 (99,88 persen),” kata Lolly Suhenty, Koordinator Departemen Pencegahan, Pengabdian Masyarakat, dan Humas Bawaslu RI. Jumat (26/7/2024).

Sekadar informasi, proses pendataan dilakukan berdasarkan data kependudukan calon pemilih (DP4 Kementerian Dalam Negeri) dan daftar pemilih tetap (DPT) pemilu 2024.

Baca Juga: KIPP Temukan Pelanggaran Tuntutan Pemilih di Pilkada Coklit, KPU DKI Tak Diberitahu

Proses kollit akan dilakukan Pantarlih hingga tanggal 24 Juli dengan metode sensus, yakni dengan mengunjungi langsung kediaman warga yang tercatat di dua titik data.

Kemudian, setelah melalui serangkaian validasi data dan validasi ulang pada daftar pemilih sementara, hasil penggandaan tersebut akan dimasukkan ke dalam Daftar Pemilih Tetap yang diperbarui (DPHP) sebelum dikembalikan ke daftar pemilih sementara setelah serangkaian validasi data. dan validasi data. (DPS) dan kemudian pemilihan kepala daerah (DPT) 2024.

Namun, menurut Lolly, terdapat 0,11-0,12 persen angka kejadian cocklit yang tidak sesuai prosedur.

Pertama, ada Kepala Keluarga (KK) yang tidak masuk daftar hitam namun diberi label lampu hitam oleh pantarlih. Jumlahnya mencapai 9 ribu 794 keluarga (0,04 persen).

Hal ini terlihat di 27 provinsi. Provinsi dengan kasus terbanyak (lebih dari 100 kasus) adalah Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Timur, Lampung, kasus paling sedikit (di bawah 10 kasus) ada di Kalimantan Utara, Kalimantan Barat. , “Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Riau, Sulawesi Selatan, DIY Yogyakarta,” jelas Lolly.

Baca selengkapnya: Bawaslu temukan Coklit tidak ikuti prosedur di hampir 27.000 keluarga

Kedua, adanya keluarga yang masuk blacklist Pantarlih namun belum mendapat/menempelkan stiker lampu hitam.

Jumlahnya mencapai 17.050 keluarga (0,07 persen) yang tersebar di 29 provinsi.

Lolly mengatakan, “Provinsi dengan kasus terbanyak (lebih dari 1.000 kasus) adalah Sumatera Utara, Jawa Barat, Sumatera Selatan, Nusa Tenggara Barat, Bengkulu, Kalimantan Barat. Kasus paling sedikit (kurang dari 10 kasus) ada di Kalimantan Tengah.” dia menjelaskan. . Dengarkan berita terkini dan berita kami pilih langsung dari ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses Saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top