KLATEN, virprom.com – Toyota Avanza menjadi mobil andalan masyarakat Indonesia. Sejak diluncurkan di Indonesia pada tahun 2003, mobil ini telah diterima dengan baik oleh konsumen.
Saat ini Avanza telah melalui banyak pembaharuan. Secara khusus, tersedia dua tipe untuk sistem kemudi; ini termasuk power steering hidrolik (HPS), tersedia dari tahun 2003 hingga 2011, dan power steering elektronik (EPS), tersedia dari akhir tahun 2011 hingga sekarang.
Kedua jenis sistem kemudi ini memiliki fitur yang berbeda dan masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Baca Juga: Daftar Top 10 Mobil Terlaris Agustus 2024 Cigra Juara Avanza Trailing
Elin Estanto, pemilik bengkel GK Auto Service Gunung Kidul, mengatakan kendaraan dengan sistem EPS memerlukan perawatan yang lebih sedikit, namun kemudinya tidak sekuat tipe HPS.
“Tipe HPS memiliki gesekan yang lebih kecil pada area pengikatan rack and pinion dibandingkan tipe EPS, hal ini mungkin disebabkan karena beban yang berat ada pada pipa fluida dan poros belakang piston,” kata Elin baru-baru ini kepada virprom.com.
Sementara itu, menurut Elin, pada sistem EPS, gaya gesek antara casing dengan sambungan gesek cukup besar. Jadi komponen ini lebih cepat aus.
Elin berkata, “Pada HPS, bidang kontak rak dan pinion bukanlah bidang penentu arah dan penahan beban, sehingga gaya geseknya lebih rendah.”
Baca Juga: Toyota Starlet Box Ingin Gunakan Electric Power Steering, Boleh Pilih Soluna
Menurut Elin, sistem HPS jarang menimbulkan kebisingan karena pandai meredam getaran permukaan jalan selain bidang kontak rack and pinion.
“Oli dan beberapa seal yang mengelilingi pelat memberikan peredam getaran yang lebih baik, sehingga tidak masalah jika kualitas bushingnya lebih keras dan tahan lama,” kata Elin.
Elin mengatakan, berbeda dengan sistem EPS, karena menggunakan bushing, EPS bisa jadi rata sehingga poros kabinet tidak pas.
Baca juga: Sejarah Power Management, Teknologi yang Telah Membantu Jutaan Pengemudi
Namun menurut Elin, mobil dengan sistem HPS perlu perawatan lebih yakni pengawasan terhadap kualitas dan kuantitas power steering.
“Permasalahan pada sistem HPS adalah pada selang dan sealnya, karena beroperasi pada tekanan tinggi, bocor saat digunakan, dan volume oli yang sedikit membuat kemudi menjadi sulit,” kata Elin. Dapatkan berbagai berita dan update di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan aplikasi WhatsApp sudah terinstall.