Pembuat ChatGPT Dapat Pendanaan Baru, Valuasinya Jadi Rp 2.400 Triliun

virprom.com – Perusahaan kecerdasan buatan (AI) OpenAI telah memperoleh pendanaan baru sebesar US$6,6 miliar (sekitar Rp 101 triliun).

Induk Chatbot, ChatGPT, telah menerima pendanaan dari putaran pendanaan terbaru perusahaan. Perusahaan modal ventura Thrive Capital memimpin putaran pendanaan dengan nilai investasi US$1,3 miliar (sekitar Rs 19,9 triliun).

Selain Thrive Capital, SoftBank, Nvidia, Tiger Global Management, Altimeter Capital, MGX dan Fidelity Management juga melengkapi daftar investor pada putaran pendanaan ini. 

Tak hanya itu, Microsoft, yang sebelumnya merupakan investor OpenAI, juga meningkatkan investasinya sekitar US$750 juta (sekitar Rs 11,4 triliun). 

“Pendanaan baru ini akan memungkinkan kami menggandakan kepemimpinan kami dalam penelitian kecerdasan buatan, meningkatkan daya komputasi, dan terus menciptakan alat yang membantu manusia memecahkan masalah kompleks,” kata OpenAI mengenai pendanaan terbaru, KompasTekno dikutip dari situs resmi OpenAI, Kamis. /10/2024).

Dengan pendanaan baru ini, valuasi OpenAI meningkat signifikan menjadi USD 157 miliar (sekitar Rs 2,403 triliun). Pada tahun 2021, OpenAI diperkirakan bernilai USD 14 miliar (sekitar Rs 214 triliun).

Nilai perusahaan yang semakin meningkat juga menjadikan OpenAI salah satu perusahaan swasta paling bernilai di dunia, menurut Reuters.

Sementara itu, OpenAI sedang mempertimbangkan untuk mengubah struktur perusahaannya menjadi perusahaan nirlaba. Meski begitu, perusahaan AI dikabarkan akan terus mendukung organisasi nirlabanya untuk menjadikan perusahaan nirlaba tersebut sebagai entitas tersendiri.

Baca Juga: AI IQ Orang Tua ChatGPT Capai 120, Rata-rata IQ Manusia 100

Eksekutif OpenAI menyerah

Di tengah perubahan struktur organisasi OpenAI, beberapa tokoh penting telah meninggalkan perusahaan. 

Pada akhir September 2024, CTO OpenAI, Meera Murati, mengumumkan pengunduran dirinya dari perusahaan. 

Hal itu diumumkan Murthy pada Rabu (25/9/2024). Berdasarkan memo Murthy kepada staf, ia memutuskan mengundurkan diri karena ingin melakukan penelitian sendiri.

“Setelah berpikir panjang, saya mengambil keputusan sulit untuk keluar dari OpenAI,” kata Murti dalam memo kepada karyawan yang juga diunggah ke media sosial X (sebelumnya Twitter) oleh akun @miramurati.

“(Saya) mengundurkan diri karena ingin waktu dan ruang untuk penelitian saya sendiri,” imbuhnya.

Pengunduran diri tersebut menandai berakhirnya karir Muratti di OpenAI setelah 6,5 tahun.

Baca Juga: Pria Jepang Berusia 89 Tahun Menciptakan 11 Aplikasi iPhone, Laporan ChatGPT

Tak hanya Muratti, petinggi OpenAI lainnya juga turut mengundurkan diri, yakni Head of Research OpenAI Bob McGrew dan Barrett Zoff. CEO OpenAI Sam Altman langsung melaporkan kepergian dua bos OpenAI.

Namun, Oltman menekankan bahwa pengunduran diri kepala ilmiah OpenAI dan Meera Murati tidak ada hubungannya.

Keputusan Mira datang di saat yang tepat, agar kita bisa bekerja sama demi kelancaran transisi kepemimpinan berikutnya, kata Altman di akun media sosial X @sama. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top