Indonesia dan Rusia Perkuat Kolaborasi Kearsipan lewat Seminar Internasional

JAKARTA, virprom.com – Arsip Nasional Indonesia (ANRI) bersama Arsip Federasi Rusia dan Valdai Discussion Club memperkuat kerja sama kedua negara di bidang kearsipan melalui seminar internasional bertopik ‘Arsip’. . “Dari masa lalu ke masa depan, perspektif sejarah dan geopolitik.”

Acara yang diselenggarakan di Hotel Borobudur Jakarta pada tanggal 24 September 2024 ini membahas isu-isu penting terkait hubungan bilateral, geopolitik, dan transformasi digital antara Indonesia dan Rusia.

Perwakilan ANRI Imam Gunarto menekankan pentingnya kerja sama strategis antara Indonesia dan Rusia yang telah terjalin sejak penandatanganan Nota Kesepahaman pada tahun 2016.

Imam, dikutip dalam siaran pers yang diterima virprom.com (1 Oktober 2024), mengatakan, “Seminar ini menjadi landasan penguatan hubungan bilateral dalam menjawab tantangan global saat ini, khususnya di bidang kearsipan.”

Baca juga: Peluru ditembakkan di Lebanon, sirene serangan udara menggelegar di Israel tengah

Ia juga mencatat bahwa globalisasi tidak hanya merupakan faktor penting yang mempengaruhi kearsipan, namun juga mendorong inovasi digital sebagai kunci untuk mengatasi dinamika internasional.

Duta Besar Rusia untuk Indonesia Sergey Tolchenov menekankan pentingnya acara ini menjelang peringatan 75 tahun terjalinnya hubungan diplomatik Indonesia dan Rusia pada tahun 2025.

Ia mengatakan, sejarah hubungan kedua negara yang terkandung dalam arsip-arsip penting menjadi modal untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik bagi kawasan Asia-Pasifik dan dunia.

Sesi diskusi yang dihadiri para pakar dari kedua negara menyoroti beberapa aspek penting, mulai dari tahapan sejarah hubungan Indonesia dan Rusia hingga perkembangan transformasi digital dalam situasi global yang kompleks.

Duta Arsip Rieke Dyah Pitaloka mengulas sejarah hubungan Indonesia-Rusia, termasuk dukungan Soviet pada masa Sukarno, termasuk pembangunan fasilitas olahraga Gelora Bung Karno dan RSU Persahabatan, yang menunjukkan eratnya hubungan kedua negara.

Pakar pertahanan Andi Widjajanto juga mengutip hubungan militer strategis di masa lalu, terutama ketika Indonesia memperoleh senjata dari Uni Soviet untuk mendukung operasi pembebasan Papua Barat.

Sementara itu, dalam sesi breakout terkait transformasi digital, para ahli dari Indonesia dan Rusia membahas peran kecerdasan buatan (AI) dalam perkembangan ekonomi digital dan tantangan keamanan siber yang semakin mendesak di era digital.

Baca selengkapnya: Bus sekolah terbakar di Thailand, 44 siswa dan guru di dalamnya, 25 dikhawatirkan tewas

Seminar ini diakhiri dengan diskusi mengenai keamanan maritim, dimana para pakar maritim Indonesia dan Rusia, termasuk Laksamana Muda Akmal dan Pavel Gudev, membahas pentingnya kerja sama kedua negara dalam memerangi ancaman maritim, termasuk pembajakan dan penguasaan wilayah.

Pakar geopolitik Connie Rahakundini Bakrie menekankan pentingnya penguatan kerja sama teknologi antara Indonesia dan Rusia untuk memperkuat sektor maritim.

Acara ini merupakan kelanjutan dari berbagai kerja sama kearsipan kedua negara sejak penandatanganan Nota Kesepahaman pada tahun 2016, termasuk pertukaran arsip dan pameran bersama yang dilaksanakan di Jakarta pada tahun 2020.

Baca juga: Israel menandatangani kesepakatan dengan AS setelah melancarkan serangan darat ke Lebanon

Peserta dari berbagai latar belakang, baik instansi pemerintah, akademisi, BUMN, dan LSM, berpartisipasi baik secara luring maupun daring dalam lokakarya internasional ini.

  Dengarkan berita terkini dan berita yang dipilih dengan cermat langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top