Serangan Udara Junta Myanmar Tewaskan 11 Warga Sipil

NAYPYIDAW, virprom.com – Serangan udara Junta Myanmar di negara bagian Shan utara pada Jumat (6/9/2024) menewaskan 11 warga sipil.

Bahkan, penyerangan tersebut juga melukai 11 orang lainnya. Hal ini diungkapkan juru bicara kelompok minoritas yang menyerang pemerintah kepada AFP.

Diketahui bahwa Junta melancarkan pemogokan umum untuk kudeta tahun 2021 dan militernya dituduh menghasut protes berdarah dan menggunakan serangan udara dan artileri untuk menghukum suku penduduk.

Baca Juga: Angkatan Bersenjata Myanmar Setuju Gencatan Senjata 4 Hari Dengan Tentara

Lway Yay Oo dari Tentara Pembebasan Nasional Ta’ang (TNLA) mengatakan “Mereka mengebom dua wilayah di kota Namhkam pada hari Jumat sekitar pukul 01:00 waktu setempat.”

Menurut dia, serangan tersebut menewaskan 11 orang dan melukai 11 lainnya. Selain itu, kantor-kantor politik di kota tersebut juga dirusak.

Korbannya lima laki-laki, empat perempuan, dan dua anak-anak, tambahnya.

Namhkam terletak sekitar lima kilometer dari perbatasan dengan provinsi Yunnan di Tiongkok, dimana pejuang TNLA mengklaim menguasai kota tersebut setelah pertempuran berminggu-minggu pada tahun lalu.

Diketahui bahwa sejak tahun lalu, tentara telah kehilangan banyak wilayah dekat perbatasan dengan Tiongkok di negara bagian Shan utara karena koalisi etnis minoritas dan perjuangan “Pasukan Pertahanan Rakyat” untuk menghancurkan oposisi.

Kelompok ini merebut kekuatan militer di wilayah tersebut dan mengendalikan perdagangan perbatasan yang menguntungkan.

Namun hal ini jarang dikritik oleh para pendukung militer dan pejabat pemerintah.

Awal pekan ini, pemimpin junta Min Aung Hlaing memperingatkan warga di wilayah yang dikuasai kelompok etnis minoritas untuk bersiap menghadapi serangan militer.

Baca juga: 2 Orang Meninggal Akibat Kekerasan Saat Menuju Kantor Paspor Myanmar

Pemerintah juga mengumumkan minggu ini bahwa mereka telah menyatakan TNLA sebagai organisasi “teroris”.

Mereka yang kedapatan mendukung atau menyerukan TNLA dan dua kelompok etnis minoritas, Tentara Arakan (AA), Tentara Aliansi Demokratik Nasional Myanmar (MNDAA), kini bisa diadili. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih berita yang Anda suka untuk mengakses Saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top