Saat Lebanon Sebut Hanya AS yang Bisa Bantu Akhiri Pertempuran Israel-Hizbullah…

BEIRUT, virprom.com – Serangan baru Israel terhadap Hizbullah menimbulkan kekhawatiran bahwa konflik yang sudah berlangsung hampir setahun antara Israel dan Hamas di Gaza semakin memanas dan dapat mengguncang stabilitas di Timur Tengah.

Menteri Kesehatan Lebanon Firass Abiad mengatakan kepada Al Jazeera Mubasher TV bahwa serangan Israel telah menewaskan 569 orang, termasuk 50 anak-anak, sejak Senin pagi (23 September 2024).

Menurutnya, 1.835 orang di Lebanon juga terluka dalam serangan tersebut.

Baca juga: Roket Hizbullah Tiba di Tel Aviv, Israel untuk Pertama Kalinya

Sehari kemudian, Israel pada Selasa (24/9/2024) menyatakan telah membunuh Ibrahim Kobeissi, komandan pasukan roket dan roket Hizbullah di Lebanon.

Hizbullah juga mengonfirmasi kematian komandan utamanya, Ibrahim Kobeissi, akibat serangan udara Israel di ibu kota Lebanon, Beirut.

Pada Rabu (25/9/2024) malam, Hizbullah menyatakan pihaknya menembakkan rudal balistik ke markas dinas rahasia Israel Mossad di kawasan Tel Aviv.

Ketika serangan rudal lintas batas dari kedua belah pihak meningkatkan kekhawatiran akan perang skala penuh di Timur Tengah, Lebanon mengatakan hanya Amerika Serikat (AS) yang dapat membantu mengakhiri pertempuran tersebut.

Pada Majelis Umum PBB yang menggelar sidang umum pekan ini, Presiden AS Joe Biden menyerukan ketenangan.

“Perang eksternal bukanlah kepentingan siapa pun. “Bahkan jika situasinya meningkat, solusi diplomatik masih mungkin dilakukan,” katanya.

Nah, Menteri Luar Negeri Lebanon Abdallah Bou Habib mengkritik pidato Biden sebagai “tidak kuat, tidak menjanjikan.”

Baca Juga: Hizbullah Ngaku Tak Umumkan Mereka Tembakkan Rudal Balistik ke Markas Mossad Israel

Menurutnya, Amerika adalah satu-satunya negara yang dapat membuat perbedaan nyata di Timur Tengah dan Lebanon.

Bagaimanapun, Washington adalah sekutu lama Israel dan pemasok senjata terbesar.

“Amerika Serikat adalah kunci keamanan kami,” ujarnya dalam sebuah acara di New York City yang diselenggarakan oleh Carnegie Endowment for International Peace, dilansir Reuters.

Sementara itu, Dewan Keamanan PBB menyatakan akan bertemu Rabu ini untuk membahas konflik tersebut.

“Lebanon akan segera berangkat. “Rakyat Lebanon, rakyat Israel, dan rakyat dunia tidak bisa membiarkan Lebanon menjadi Jalur Gaza yang lain,” kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top