Administrasi BPJS Tidak Boleh Hambat Keilmuan Dokter

Setiap praktik dokter mempunyai tanggung jawab yang besar untuk memberikan pelayanan yang terbaik berdasarkan ilmu kedokteran.

Para dokter telah menghabiskan waktu bertahun-tahun mempelajari ilmu pengetahuan mendalam, yang sering kali disesuaikan dengan kondisi medis yang kompleks.

Namun di balik tanggung jawab yang sangat besar ini, seringkali terdapat kendala besar terkait dengan peraturan administratif BPJS, yang mempertemukan keahlian dokter dengan batasan biaya dan peraturan yang ketat.

Keadaan seperti ini tidak hanya menghambat dokter dalam memberikan pelayanan yang optimal, namun juga merugikan pasien. Kursus Dokter dan Realitas BPJS

Dokter dilatih dalam pengobatan berbasis bukti, selalu mengutamakan kualitas layanan.

Dalam praktiknya, ketika dokter ingin menerapkan apa yang dipelajarinya, seringkali mereka terjebak dengan aturan BPJS yang membatasi tindakan medis berdasarkan pagu biaya.

Posisi ini jelas tidak sejalan dengan kurikulum kedokteran yang mengajarkan bahwa setiap pasien harus dirawat berdasarkan status kesehatannya, bukan batasan biaya yang ditetapkan sistem.

Misalnya, dalam hal suatu operasi memerlukan alat atau obat khusus, BPJS hanya bisa memberikan pagu alat atau obat yang paling murah.

Apa yang terjadi jika solusi medis yang optimal tidak mungkin dilakukan karena batasan biaya? Dokter terpaksa menangani kondisi ini dengan menggunakan metode yang mungkin tidak maksimal.

Pada akhirnya, pasien harus menerima dampak dari keputusan tersebut.

Tugas dokter adalah memberikan pelayanan terbaik, bukan mengurus klaim BPJS.

Setiap rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS harus memiliki kantor BPJS dengan personel yang bertanggung jawab langsung dalam menyelesaikan setiap permasalahan administrasi.

Jika ada permasalahan klaim, cost cap yang tidak mencukupi atau kebutuhan medis yang mendesak, tim BPJS rumah sakit dapat segera menyelesaikannya.

Kendala apa pun yang ada di bidang ini seharusnya menjadi tanggung jawab manajemen rumah sakit dan BPJS, bukan dokter.

Dengan begitu, dokter bisa fokus pada pasien dan menggunakan seluruh ilmunya tanpa memikirkan batasan tarif yang ditetapkan BPJS.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top