Infrastruktur Masih Jadi Tantangan Kendaraan Listrik di Indonesia

JAKARTA, KOPMPAS.com – Direktur Utama PT Astra Otoparts Tbk Hamdhanni Dzukarnaen Salim mengatakan keterbatasan infrastruktur pengisian daya masih menjadi tantangan terbesar pengembangan kendaraan listrik di Indonesia.

Keterbatasan ini disebabkan tingginya biaya pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum SPKLU. Sementara itu, tingkat penggunaan konsumen masih rendah.

Hal itu disampaikannya pada Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024, dikutip dari YouTube Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Senin (9/9/2024).

Baca juga: Komentar Zeekr Soal Perang Harga Mobil Listrik China

“Pembangunan infrastruktur pengisian daya yang memadai akan mendorong penggunaan kendaraan listrik lebih luas, mengurangi emisi karbon, dan membantu Indonesia mencapai tujuan net zero emisi,” ujarnya.

“Namun saat ini tingkat penggunaan stasiun pengisian daya masih rendah,” kata Hamdhani.

Tantangan lain terhadap pengembangan kendaraan listrik di Indonesia datang dari sisi regulasi. Salah satunya adalah proses perizinan dan kebijakan harga listrik yang perlu disesuaikan untuk mendukung kelangsungan bisnis stasiun pengisian.

Baca juga: Zeekr Ingin CKD di Indonesia?

Namun, ia menilai hal tersebut merupakan tantangan yang wajar karena adopsi teknologi EV masih dalam tahap awal. Dalam beberapa tahun ke depan, ia yakin industri kendaraan listrik nasional akan tumbuh pesat.

“Era elektrifikasi masih dalam tahap awal, sehingga wajar jika di Indonesia kita menghadapi situasi tersebut. Hal ini juga terjadi di dunia, dimana masih banyak hal yang perlu ditingkatkan,” jelasnya. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top