Giliran Papua Nugini Siap Sambut Antusias Kehadiran Paus Fransiskus…

 

PORT MORESBY, virprom.com – Warga Papua Nugini melakukan perjalanan melalui gunung, udara, dan laut menuju ibu kota Port Moresby pada Jumat (9/6/2024) menjelang kedatangan Paus Fransiskus.

Jalanan yang dulunya berdebu di ibu kota Port Moresby kini telah dibersihkan.

PKL juga telah dibersihkan, dan banyak bendera Tahta Suci berwarna kuning putih digantung di tiang lampu untuk menyambut kedatangan Paus Fransiskus dari Indonesia.

Baca Juga: Bahagianya Bella, Janinnya Diberkahi Paus Fransiskus

Paus Fransiskus akan menghabiskan empat hari di Papua Nugini.

Paus dijadwalkan untuk berbicara dengan para uskup, bertemu dengan anak-anak jalanan dan mengadakan Misa untuk puluhan ribu umatnya.

Di antara ribuan orang yang berkumpul di Port Moresby adalah sekelompok warga yang telah berjalan kaki selama berminggu-minggu untuk bertemu Paus Fransiskus.

Menurut Konferensi Waligereja Papua Nugini, 43 orang berjalan dari pantai utara ke selatan, melintasi hutan lebat dan pegunungan tengah yang subur. 

Mereka tiba dari Morobi hingga ibu kota, yakni menempuh jarak lebih dari 200 kilometer jika diukur secara langsung.

Sementara itu, Sophie Balbel mengaku datang dari New Britain untuk mewakili kelompok ibu-ibu.

Baca Juga: Kisah Miss Indonesia 2022 Ajak Keponakannya Lebih Awal Terima Restu Paus Fransiskus

“Ini pertama kalinya dalam hidup saya naik pesawat ke Port Moresby. Apapun pesan yang beliau berikan kepada kami, saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk menyampaikannya kepada sesama ibu, kepada semua ibu di paroki kami,” ujarnya. “, – lapor AFP.

Papua Nugini adalah negara kedua yang akan dikunjungi Paus Fransiskus dalam tur 12 harinya di kawasan Asia-Pasifik.

Paus berusia 87 tahun itu sudah berkunjung ke Indonesia sejak Selasa (6 Maret 2024). Makna Kunjungan Paus Fransiskus ke Papua Nugini

Kehadiran Paus Fransiskus di Papua Nugini dipandang sebagai “berkah” bagi negara tersebut.

Hal ini diungkapkan oleh Philip Gibbs, seorang pendeta Selandia Baru yang tiba di Papua Nugini sebagai misionaris 50 tahun lalu.

“Itu terjadi. Saya pikir itu adalah cara yang baik untuk melihatnya,” kata Gibbs, yang kini menjadi rektor Divine Word University.

Baca juga: Kehadiran Paus Fransiskus yang menyembuhkan bagi mereka yang muak dengan masalah politik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top