Keluarga Korban Penculikan ’98 Merasa Dijebak Bertemu Elite Gerindra, Dasco: Saya Bingung…

JAKARTA, virprom.com – Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasko Ahmad kaget melihat keluarga korban penculikan 1998 merasa terjebak saat menghadiri pertemuan tersebut.

Dasko menegaskan, persahabatan itu wajar.

“Membingungkan karena keluarga korban bertemu dengan kami dan itu tentang persahabatan. Lalu mengapa organisasi yang mewakili keluarga korban menentangnya? Persahabatan itu biasa saja,” kata Dasko kepada virprom.com, Rabu. /Agustus 2024).

Baca Juga: Pengurus Gerindra Temui 98 Aktivis dan 14 Keluarga Korban, Dasco: Perkuat Ikatan Persaudaraan

Dasko mengatakan, pertemuan tersebut dipimpin oleh aktivis 1998 dan keluarga korban 1998 yang hilang.

Ia mengaku baru diundang dalam pertemuan keluarga orang hilang pada tahun 1998.

“Saya dengar dari rekan-rekan aktivis 1998, dari korban 1998, bahwa Mugiyanto, Aan, dan Faisol Reza ada di sana dan mereka sedang mengadakan pertemuan dengan keluarga korban lainnya. Haruskah saya melakukan ini atau tidak? “Aku berkata, ‘Ya, kalau itu hanya persahabatan, aku akan berada di sana.’ lanjut Dasko.

“Yah, Anda bertanya, dalam pertemuan saya dan Habiburakman, kami tidak membicarakan apakah itu harus dilakukan dengan cara apa pun. Kami baru saja berbicara, mari tetap berhubungan. Ya, saya harap tidak secara hukum. tentang hal-hal seperti apakah resolusi kita akan berhasil dan apakah kita berkomunikasi satu sama lain,” katanya.

Menurut Dasko, keluarga korban penghilangan tahun 1998 sebenarnya mengaku sudah menunggu lama untuk menjalin kontak dengan Gerindra.

Keluarga orang yang hilang pada tahun 1998 lalu mendoakan kesehatan Prabowo Subianto.

“Jadi, aku tidak mengerti apa masalahnya, dan itu… oh, aku bingung.” – Dasko terkejut.

Baca Juga: Pengurus Gerindra Temui Keluarga 98 Korban Penculikan: Kami Terjebak

Dasko kembali menegaskan, aktivis Hilang 98 itu hanya mengundangnya dalam pertemuan keluarga korban hilang.

Ia mengatakan keluarga korban penghilangan tahun 1998 juga telah diberitahu bahwa para petinggi Gerindra akan hadir dalam pertemuan tersebut.

“Saat saya ingin datang, tidak ada yang menyuruh saya datang. Ketika saya datang, tidak ada yang menolak saya. Jadi jika saya merasa terjebak, saya akan memberi tahu mereka terlebih dahulu. Saya tidak bertahan lama, saya hanya bertahan selama 30 menit. Mengapa? “Ini berantakan,” katanya.

Maka Dasco kaget melihat keluarga orang hilang merasa terjebak.

Pasalnya dalam pertemuan itu, keluarga korban hilang tahun 1998 justru meminta untuk berfoto bersama Dasko dan Habiburokman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top