Biaya Politik Maju Pilkada Besar, Pakar: Rekomendasi Partai dari Kota hingga DPP Ada Ongkosnya

JAKARTA, virprom.com – Pakar hukum pemilu Titi Anggraini mengatakan calon kepala daerah kemungkinan besar akan mengeluarkan banyak uang untuk membiayai persaingannya pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2024.

Fenomena ini muncul karena proses politik bersifat sentral atau kembali ke tingkat pusat.

“(Kalau) mau maju (Pilkada), misalnya di Tangsel (Tangerang Selatan), yang pertama memukul harusnya pengurus partai di Tangsel, harusnya memukul juga pengurus partai di provinsi, dan yang lain. Rekomendasi DPP itu wajib,” kata Titi dalam acara Gaspol. ! di YouTube virprom.com, Jumat (8 September 2024).

Baca juga: Soal Salah Satu Calon Pilkada, Pasangan Calon Dinilai Lebih Memilih Menangkan Hati Partai Politik Ketimbang Rakyat.

Ia menilai situasi tersebut aneh, karena partai politik memiliki struktur kepemimpinan mulai dari tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten/kota.

Namun, dengan adanya proses pengajuan usulan dukungan ke tingkat pusat, para kandidat tidak perlu mengeluarkan biaya logistik untuk mendanai urusan politik.

“Kalau ada tiga pintu yang harus diketuk, katanya hasilnya semua biaya, logistik semua, tolong,” ujarnya.

Bagi Titi, situasi ini membuat demokrasi menjadi buruk.

Baca juga: SMRC: Pembicaraan surat suara kosong di Pilkada adalah penghinaan bagi pemilih di Jakarta

Pasalnya, usulan partai politik terhadap bakal calon pada akhirnya ditentukan oleh jumlah logistiknya.

Ia juga mengatakan: “Dengan kata lain, setiap pintu ada biayanya, jadi semakin mahal, sehingga pada akhirnya yang punya uang, kekuatannya bertambah.” Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top