Kenapa Kita Terobsesi Nonton Instagram Stories Kita Sendiri?

virprom.com – Apakah Anda menikmati menonton Instagram Stories Anda berulang kali sebelum hilang dalam waktu 24 jam? kamu tidak sendirian 

Beberapa pembuat konten telah mengubah kebiasaan melihat Instagram Stories mereka menjadi konten juga.

Menariknya, konten tersebut telah disukai, disimpan, dan dibagikan oleh ratusan ribu orang. Hal ini menunjukkan ada ribuan pengguna internet yang setuju dan tetap terhubung.

Misalnya saja seorang kreator TikTok Indonesia yang memiliki nama pengguna @hyly.angie. Kreator yang kerap berbahasa Jawa dengan logat Medoko ini mengaku mengunggah IG Stories untuk dirinya sendiri, bukan untuk orang lain.

Dalam 24 jam, dia melihat IG Storiesnya berkali-kali, hingga 900 kali (bercanda bernada hiperbolik).

Baca Juga: Instagram Rilis AI Background Tool yang Bisa Ganti Background IG Stories

Pengguna lain sangat menyukai konten @hyly.angie. Hingga tulisan ini dibuat, video TikTok @hyly.angie telah dilihat lebih dari 1,5 juta kali, disukai oleh lebih dari 200.000 pengguna, disimpan oleh 22.000 orang, dan dibagikan lebih dari 11.000 kali.

Tak hanya itu, kolom komentar video tersebut juga ramai dengan pengguna yang menyetujui konten @hyly.angie. @hyly.angie

Aku bosan, apa kamu tidak mau ngobrol wong, aku tergila-gila dengan ceritaku, embun? Kata Kunci – NJ????

Bukan hanya pembuat konten lokal. Dua kreator TikTok asing @emilybrogann dan @xoxotatianaa juga pernah membuat konten serupa.

Mereka bilang, mereka mengunggah IG Stories agar bisa ditonton berulang kali.

Video TikTok @xoxotatianaa telah menjadi viral dengan lebih dari 600.000 suka dan lebih dari 51.000 dibagikan. Mengapa kita terobsesi untuk menonton IG Stories kita?

Jadi mengapa kita melakukannya? Sebenarnya ada banyak alasan mengapa kita senang menonton konten yang diunggah ke Instagram Stories atau media sosial pada umumnya. Lihat diri Anda dari sudut pandang orang lain

Eloise Skinner, seorang psikoterapis dan penulis yang berspesialisasi dalam identitas eksistensial, mengatakan bahwa terus-menerus melihat konten Anda dapat disebut obsesi terhadap diri sendiri, yang juga dikenal sebagai penguntitan diri.

Menurut Skinner, ada beberapa alasan mengapa kita menjadi penguntit. Salah satunya adalah keinginan untuk melihat diri sendiri dari luar. Karena kami tidak memiliki informasi tentang apa yang orang lain pikirkan tentang kami.

Baca juga: Cara mematikan kolom komentar di Instagram Stories agar tetap private

“Keinginan untuk memahami bagaimana kita dipahami (oleh orang lain) telah menjadi naluri manusia selama beberapa generasi,” jelas Skinner.

“Saat kita mencoba memahami diri sendiri, menjawab pertanyaan abadi, ‘Siapakah saya?’, kita sering kali mengandalkan pendapat orang lain,” lanjut Skinner.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top