Mengapa Wacana Muktamar Luar Biasa Mengemuka dan Apa Dampaknya bagi NU?

JAKARTA, virprom.com – Perbincangan Kongres Luar Biasa (MLB) Nahdlatul Ulama (NU) kembali marak di tengah dinamika internal organisasi.

Kebijakan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dinilai kontroversial oleh beberapa pihak dan menimbulkan keresahan di kalangan warga Nahdli.

Gerakan ini muncul sebagai bentuk protes terhadap kebijakan yang dianggap kurang produktif dalam pembangunan PBB.

Abdussalam Shohib, Sekretaris Pengurus MLB NU, menjelaskan keprihatinan tersebut dirasakan di berbagai tingkat struktural dan budaya NU.

Gus Salam mengatakan, pihaknya menyikapi kekhawatiran beberapa pihak dengan berinisiatif memberikan kemudahan layanan MLB.

Baca juga: Banyak Kebijakan PBNU yang Nampak Kontroversial, Muncul Langkah Kongres yang Luar Biasa

Dijelaskannya, pidato MLB ini datang dari PBNU usai pembukaan Kongres Lampung 2021.

Kemudian Bendahara Umum PBNU Mardani Maming ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Menurut Gus Salam, perselisihan tersebut bermula dari dugaan bahwa PBB disusun untuk kepentingan pihak tertentu.

Mulai dari perselisihan bendahara yang terlibat kasus, lalu politisasi abad NU yang dilakukan Menteri BUMN, lalu intervensi proses organisasi PWNU dan PCNU yang melanggar fatsun dan bertentangan dengan aturan yang ada. ,” ucap Gus kepada virprom.com, Senin (16/9/2024) saat dihubungi melalui telepon.

Selain itu, beberapa pihak juga mengkhawatirkan partisipasi aktif dan massal PBNU pada Pemilihan Presiden (Pilpress) 2024 yang dinilai bertentangan dengan ajaran PBB.

Baca Juga: Gus Salam Ajak Banser Mengaji dan Minum Kopi di Kongres Darurat PBB

“Dia benar-benar menggunakan mesin organisasi,” kata Gus Salam.

Ia menambahkan, inisiatif MLB lahir dari keinginan untuk menanggapi meningkatnya kekhawatiran para pengurus PBB di daerah.

Menurut Gus Salam, 326 Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU), 23 Pengurus Wilayah NU (PWNU), dan 12 Pengurus Cabang Khusus Nahdlatul Ulama (PCINU) dari luar negeri dinyatakan siap mengikuti MLB ini.

Ia mengatakan, pelaksanaan MLB telah sesuai dengan Anggaran Dasar dan Peraturan PBB (AD/ART). Mudah-mudahan MLB bisa meredam kisruh yang ditimbulkan NU selama ini.

Di sisi lain, Ketua PBNU Abdullah Latopa membantah mendapat dukungan dari pengurus cabang dan daerah terhadap langkah MLB tersebut.

Baca Juga: MLB Tolak Afiliasi dan Pengurus Daerah Afiliasi PBNU: Tak Ada Persaingan Jabatan UNO

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top