Ini Pabrik Baterai Mobil Listrik Ramah Lingkungan Pertama di Indonesia

JAKARTA, virprom.com – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlanga Hartarto pada Sabtu (9/12/2019) meresmikan pabrik baterai kendaraan listrik ramah lingkungan pertama di Indonesia di kawasan Neo Energy Morowali Industrial Estate (NEMIE), Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. diresmikan .

Akuisisi NeoEnergy menghasilkan desulfurizer pelindian asam bertekanan tinggi (HPAL) yang sepenuhnya menggunakan energi terbarukan. Pabrik ini akan mengolah bijih nikel atau limonit menjadi sulfur mixed hydroxide precipitate (MHP).

MHP sendiri merupakan material prekursor katoda baterai kendaraan listrik (EV). Proyek ini diharapkan mampu meningkatkan kapasitas PLTMH nasional sebesar 120.000 MT per tahun.

Baca Juga: Kebiasaan Mengerem yang Sebaiknya Dihindari Pengendara Sepeda Motor

Seluruh operasional di wilayah tersebut akan menggunakan 100 persen energi terbarukan, termasuk tenaga air dan tenaga surya, sehingga menjadi praktik industri ramah lingkungan di Indonesia, kata Airlanga dalam siaran persnya, Selasa (1792024).

Untuk sektor industri, NEMIE sendiri telah memperoleh Izin Usaha Bidang Industri (IUKI) pada Agustus 2024, dan hal ini memberikan kepastian hukum dan kepercayaan kepada calon investor.

“Saya mengawasi alat-alat berat yang dioperasikan di sini yang semuanya berbasis listrik. “Kami mengapresiasi kawasan yang mendukung target nol emisi di bidang pertambangan dan industri,” lanjutnya.

“Karena statusnya sebagai proyek strategis nasional, tentunya kerjasama dengan TNI/Alutsista ini penting karena merupakan aset nasional. Saya berharap kerjasama ini dapat membantu transisi industri kita dari fosil ke energi baru,” kata Airlanga .

Ia menambahkan, aliran mineral kritis merupakan salah satu kebijakan utama pemerintah Indonesia dalam memperkuat daya saing perekonomian nasional, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan menggunakan teknologi ramah lingkungan.

Program industri hilir juga bertujuan untuk memberikan dampak kualitatif, seperti meningkatkan nilai tambah bahan baku dalam negeri, menarik investasi masuk, menghasilkan devisa ekspor, dan menyerap lebih banyak tenaga kerja.

Baca juga: Truk Impor China Ganggu Bisnis Karoseri Truk di Indonesia

“Underflow nikel berhasil meningkatkan nilai ekspor produk turunan nikel. Hal ini terlihat dari nilai ekspor yang meningkat delapan kali lipat dari US$ 4,3 miliar pada tahun 2017 menjadi US$ 34,44 miliar pada tahun 2023, jelasnya.

Berdasarkan data Kementerian Investasi/BKPM, total investasi hilirisasi nikel hingga Juni 2024, khususnya terkait pembangunan smelter dan pabrik baterai kendaraan listrik mencapai 30 miliar dolar AS.

Selama lima tahun terakhir, lebih dari 2.000 GWh baterai lithium-ion telah digunakan secara global, mendukung 40 juta kendaraan listrik dan ribuan proyek penyimpanan energi.

Dalam hal ini, Indonesia berpotensi menjadi pemain utama global dalam produksi baterai kendaraan listrik yang mampu memasok baterai kendaraan listrik sebesar 210 GWh per tahun karena Indonesia kaya akan sumber daya mineral, khususnya nikel. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top