Masyarakat Iran dan Indonesia Perlu Lebih Saling Kenal Lagi demi Kurangi Kesalahpahaman

Jakarta, virprom.com – Wakil Menteri Kajian dan Riset Luar Negeri Iran, Mohammad Hasan Sheikholeslami yang juga Kepala Institut Kajian Politik dan Internasional (IPIS), mengatakan pihaknya ingin memperluas hubungan bilateral dengan Indonesia.

Menurutnya, hingga saat ini masih terdapat tantangan dan hambatan dalam memperluas hubungan kedua negara karena kurangnya kesadaran. Jadi inilah asal mula kesalahannya. Oleh karena itu, ia bersama tim dari IPIS datang ke Indonesia untuk “mengenal negara kita” dan belajar lebih banyak tentang Indonesia. 

Sheikholeslami kepada wartawan di Batavia, Selasa (13/8/2024) malam, mengatakan hubungan Iran dan Indonesia telah terjalin sekitar 75 tahun dan kerja sama kedua negara bersifat multifaset.

Baca: Israel dan AS bersiap untuk melawan serangan Iran

Ekonomi budaya Ia mencatat, terdapat 11 rancangan nota kesepahaman antara Indonesia dan Iran di berbagai bidang, termasuk ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun, kami juga ingin memperluas kerja sama lebih lanjut.

Indonesia dan Iran resmi menjalin hubungan diplomatik sejak tahun 1950. Bisnis dan perdagangan, termasuk perdagangan minyak dan gas, tekstil, minyak sawit dan tekstil; Berbagai kerja sama telah dilakukan, termasuk produk gas non-migas seperti minyak sawit. Pertanian Iran adalah produsen minyak terbesar di dunia, sedangkan Indonesia kaya akan sumber daya alam, termasuk minyak sawit dan produk pertanian lainnya.

Di bidang pendidikan dan kebudayaan, Indonesia dan Iran menjalin kerja sama dalam bidang studi dan program pertukaran pelajar. pameran budaya; Upaya juga dilakukan untuk memperkuat ikatan budaya melalui festival dan pertukaran seniman dan cendekiawan.

Di bidang politik dan diplomasi, Indonesia dan Iran kerap menjalin kerja sama di forum internasional seperti Organisasi Kerjasama Islam (OKI). Tidak ada perkenalan. 

Meski demikian, menurut Sheikholeslami, masih terdapat tantangan dan hambatan dalam memperluas hubungan bilateral. Tantangan dan hambatan tersebut muncul karena masyarakat kedua negara belum terlalu mengenal satu sama lain.

“Dalam pandangan kami, ada ruang untuk kesalahpahaman atau ketidaktahuan satu sama lain karena masyarakat Iran dan Indonesia tidak terlalu mengenal satu sama lain,” kata Sheikholeslami.

“Itulah sebabnya kami mengunjungi Indonesia untuk memperkenalkan negara ini kepada organisasi sosial, tokoh budaya, intelektual…”

Sheikholeslami yang mendampingi perusahaannya dari IPIS mengaku sudah bertemu dengan beberapa pihak di Indonesia.

“Kami yakin penting untuk memperluas hubungan antara lembaga think tank kedua negara,” ujarnya.

Pemerintahan baru Iran dan pemerintahan Indonesia yang akan segera terbentuk diharapkan semakin mempererat hubungan kerja sama kedua negara. Masoud Pezeshkian menjadi presiden baru Iran. Ia menggantikan mantan presiden Ebrahim Raisi, yang tewas dalam kecelakaan helikopter. 

“Iran punya pemerintahan baru dan Indonesia sudah punya. Saya mendengar bahwa pemerintahan baru akan terbentuk dalam dua bulan ke depan. Kami berharap kerja sama kedua negara semakin berkembang,” kata Sheikholeslami. Dengarkan berita menarik dan pilihan berita kami langsung di ponsel Anda. Saluran whatsapp virprom.com untuk mengakses saluran berita favorit Anda: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top