Taruna Ikrar Akui Jadi Kepala BPOM Berkat Rekomendasi Prabowo

Jakarta, Kompas. COM – Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Torna Akarar mengaku mendapat rekomendasi dari Prabhu Subyanto dan itulah sebabnya ia diangkat menjadi Kepala BPOM.

Pengakuan tersebut mengungkapkan, perjalanannya sebagai Kepala BPOM didahului dengan proses pemeriksaan yang baik dan benar yang dimulai pada Maret 2024.

“Sejak bulan Maret, sejak proses berjalan, sudah ada beberapa evaluasi terhadap jabatan-jabatan tersebut, seperti fit and proper test. Ini sebenarnya berdasarkan rekomendasi dari Presiden terpilih, Pak Prabhu,” kata Tarona di sela-sela acara. Gedung Negara. Senin di Jakarta (19/8/2024).

“Kemudian kebetulan kantor Badan POM sedang kosong. Nanti Menteri Kesehatan juga yang memproses masalah ini. Akhirnya tadi malam di wawancara terakhir sudah diputuskan. Akhirnya kami tunjuk Presiden Jokowi dan mulai. Terima kasih banyak , ” jelasnya.

Baca Juga: Jokowi Tunjuk Torna Partegia Jadi Kepala BPOM Gantikan Peni Lokito

Ia juga mengungkapkan, setidaknya ada lima pesan yang disampaikan Presiden Joko Widodo usai pelantikannya.

Pertama, perlunya regulasi kedokteran yang lebih baik di Indonesia.

Kedua, koordinasi antar instansi. Ini sangat penting. Karena Badan POM tidak bisa sendiri, selalu berkoordinasi dengan BPJS, berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan.

“Juga asosiasi, asosiasi farmasi, asosiasi perusahaan obat, asosiasi perusahaan makanan, dll. MKM dan sebagainya. Ini yang kedua. Jadi koordinasinya harus ditingkatkan,” lanjut Tarona.

Baca Juga: Profil Ilmuwan Farmasi Taruna Iqar Sebagai Kepala BPOM

Ketiga, soal banyaknya obat baru yang belum masuk ke Indonesia.

Itulah sebabnya harga obat-obatan meningkat secara eksponensial. Sehingga harus ada strategi pengelolaan khusus.

Katanya: “Keempat, inovasi diperlukan. Inovasi diperlukan dalam lingkungan regulasi ini. Karena kita tahu bahwa dalam pengujian obat, ada 1, 2, 3 uji klinis. Ini benar-benar gerbang emas, Emas adalah standarnya.” .

Aqar mengatakan: “Tetapi ada inovasi dalam pengobatan produk biologi, misalnya terapi gen dan sebagainya, yang tidak mengikuti jalur ini. Perlu strategi khusus, dan sudah saatnya ada aturan khusus di Badan POM. Bagus sekali,” Iqar dikatakan.

Kelima, standar pengawasan obat dan makanan harus ditingkatkan.

Dengan demikian, hasil pemantauan BPOM nantinya akan valid secara global.

Senin pagi, Presiden Jokowi melantik Torna Aqar sebagai Kepala BPOM.

Torna menggantikan mantan Kepala BPOM Penny Lokito.

Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top