JAKARTA, virprom.com – Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia. Pasalnya, UMKM berperan penting dalam menciptakan lapangan kerja, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan memperkuat perekonomian nasional.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah UMKM di Indonesia mencapai 64 juta. Faktanya, UMKM menyumbang 60 persen PDB negara dan mempekerjakan banyak pekerja.
Sedangkan kontribusi ekonomi digital Indonesia terhadap PDB Indonesia mencapai 5,11 persen pada tahun 2022.
Namun, hanya 12 persen dari 64 juta UMKM yang sudah mengadopsi teknologi digital dengan baik.
Baca Juga: Kementerian Kominfo ajak generasi muda tingkatkan toleransi dan produktivitas
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Ari Setiadi menjelaskan, UMKM menghadapi beragam permasalahan dalam beradaptasi di era digital, mulai dari rendahnya adopsi teknologi digital hingga kesenjangan digital. Akibatnya, keterampilan UMKM di sektor teknologi digital belum merata di seluruh Indonesia.
Oleh karena itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mempunyai tugas untuk mengukur talenta digital di seluruh Indonesia. “Salah satunya dengan meluncurkan program UMKM Level Up 2024,” kata Menkominfo pada acara peluncuran “UMKM Level Up 2024” di Hotel Borobudur, Kamis (1/8/2024).
Kementerian Komunikasi dan Informatika menilai UMKM berperan besar dalam menjaga stabilitas perekonomian negara. Oleh karena itu, pemerintah terus meningkatkan keterampilan dan mendukung pelaku UMKM, mulai dari akses pasar, pembiayaan, pemberian permodalan, hingga promosi produk berkelanjutan.
Ia berharap Agenda UMKM 2024 dapat mendongkrak UMKM Indonesia dan semakin berdaya saing sehingga mampu memasuki pasar global.
Dengan demikian, kata dia, di era digital, akses pasar mungkin terbatas sehingga barang-barang asal Indonesia bisa dijual ke luar negeri, begitu pula sebaliknya.
Baca Juga: Lewat Pidato Teras Negaraku, Menkominfo Ajak Gen Z Bertindak Jaga Negara
Generasi muda juga diharapkan terpacu untuk menjadi UMKM atau wirausaha sehingga mampu menciptakan lapangan kerja dan membantu pengembangan perekonomian nasional.
Untuk melindungi produk UMKM dari gempuran barang impor, Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kmendag) membatasi barang impor kurang dari USD 100 atau Rp 1,5 juta.
“Barang impor yang nilainya kurang dari US$100 tidak boleh diedarkan agar produk UMKM tidak mati,” ujarnya. Pergerakan usaha UMKM di berbagai sektor
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Hoki Situngkir menjelaskan, Program Level Up UMKM ini merupakan wujud komitmen Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk mewujudkan ekonomi digital berkelanjutan, inklusif, dan inovatif yang menyertakan UMKM sebagai penggeraknya.
Dengan memanfaatkan teknologi digital, UMKM dapat meningkatkan efisiensi, meningkatkan akses pasar, meningkatkan daya saing, dan memperbaiki proses bisnis.
Proses adopsi teknologi digital yang diselenggarakan oleh Departemen Komunikasi dan Informatika terdiri dari dua proses. Pertama, level UMKM di atas. MSME Level Up merupakan program pendampingan yang fokus pada peningkatan kapabilitas digital UMKM di Indonesia.