Ibu Hamil Pengguna Opioid, Waspadai Neonatal Abstinence Syndrome

virprom.com – Kebanyakan orang mungkin belum mengetahui bahwa anak dalam kandungan juga dapat diidentifikasi sebagai pecandu narkoba atau baik untuk narkoba.

Mengutip informasi Badan Narkotika Nasional (BNN), bayi dalam kandungan bisa saja positif mengonsumsi narkoba karena ibunya mengonsumsinya saat hamil atau menyusui obat opioid legal atau ilegal.

Selama kehamilan, obat ini dilepaskan ke area tempat bayi makan di dalam rahim.

Baca juga: Jenis Narkoba dan Bahayanya Bagi Tubuh

Bayi yang belum lahir dapat terpapar obat-obatan ketika wanita yang menggunakan obat tersebut menerima ASI.

Opioid merupakan obat yang berbahaya karena bersifat adiktif, sulit diuraikan, dan bertahan lama di dalam tubuh manusia.

Obat ini mempunyai efek samping yang bertahan lama, bahkan setelah pengguna berhenti menggunakannya.

Dalam dunia medis, obat-obatan yang kadang disebut narkotika digunakan untuk mengatasi rasa sakit, menurut Kementerian Kesehatan RI.

Baca juga: Jenis Narkoba dan Bahayanya Bagi Tubuh

Penggunaan non-medis, penggunaan jangka panjang, penyalahgunaan dan penggunaan tanpa pengawasan medis dapat menyebabkan kecanduan opioid dan masalah kesehatan lainnya.

Obat-obatan yang termasuk opioid antara lain ganja, kokain, morfin, fentanil, tramadol, metamfetamin, oksikodon, metadon, heroin, dan ganja.

Jika seorang wanita hamil menggunakan obat-obatan tersebut, bayinya akan lahir positif menggunakan obat tersebut dan akan menderita sindrom pantang neonatal.

Untuk mempelajari lebih lanjut tentang Sindrom Pantang Neonatal, baca artikel berikut.

Baca juga: Medina Zein Dikabarkan Mengonsumsi Amfetamin, Obat Apa? Apa penyakit bayi baru lahir?

Seperti disebutkan Boston Children’s Hospital, neonatal abstinence syndrome (NAS) adalah istilah untuk sekelompok masalah yang dialami anak ketika berhenti menggunakan narkotika.

Opioid bersifat ketergantungan obat dan membuat ketagihan pada ibu dan janin. Bahkan setelah lahir, ketergantungan anak terhadap zat-zat tersebut terus berlanjut.

Jika obat tidak tersedia, sistem saraf pusat bayi baru lahir dapat mengalami rangsangan berlebihan sehingga menyebabkan gejala putus obat.

Ketika seorang ibu hamil menggunakan narkoba, ia menghadapi banyak masalah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top