Malaysia Setop Sementara Pemberian Izin Pembangunan Baru di KL Usai Turis India “Ditelan” Trotoar

KUALA LUMPUR, virprom.com – Pemerintah Malaysia memutuskan untuk menghentikan sementara izin pembangunan baru di Kuala Lumpur setelah terjadi insiden turis India tiba-tiba “ditelan” trotoar.

Seperti dilansir The Edge Malaysia, Menteri Departemen Perdana Menteri (Wilayah Federal) Dr Jaliha Mustafa mengonfirmasi pada Rabu (28/8/2024) bahwa pemerintah untuk sementara menangguhkan persetujuan pembangunan baru di Kuala Lumpur menyusul insiden lubang pembuangan pekan lalu.

“Kami menunda (persetujuan proyek baru) untuk saat ini sampai kami membentuk satuan tugas,” kata Jaliha kepada wartawan saat mengunjungi lokasi lubang pembuangan kedua yang muncul di desa Krinchi.

Baca juga: Kenapa Turis India Tiba-tiba Terhanyut dengan Itinerary Kuala Lumpur?

Gugus tugas tersebut akan memeriksa prosedur operasi standar yang harus diikuti dalam proyek pembangunan di Kuala Lumpur.

Sebelumnya pada Senin (26/8/2024), Jaliha mengatakan Dewan Bandara Kuala Lumpur (DBKL) telah diarahkan untuk bekerja sama dengan ahli geologi dan infrastruktur untuk menilai dan memitigasi risiko munculnya lubang runtuhan baru di masa depan.

“Departemen Wilayah Federal dan DBKL akan memperkuat prosedur operasi standar pembangunan dengan memastikan bahwa studi geoteknik yang dilakukan oleh insinyur yang memenuhi syarat diajukan pada tahap awal, terutama pada proses permohonan persetujuan perencanaan,” kata Jaliha dalam pernyataannya.

Pada Selasa (27/8/2023), The Edge melaporkan bahwa permohonan izin perencanaan untuk membangun gedung di Kuala Lumpur tidak akan lagi dipertimbangkan tanpa studi geoteknik yang disiapkan oleh insinyur yang berkualifikasi berdasarkan pedoman baru yang dikeluarkan oleh DBKL.

Walikota Kuala Lumpur Datuk Seri Maimuna Mohd Sharif mengeluarkan arahan tersebut, kata CEO DBKL Datuk Zulkurnain Hassan dalam surat yang dirilis pada hari Senin.

Surat tersebut ditujukan kepada Direktur Bidang Perencanaan Kota DBKL, Bidang Inspeksi Bangunan dan Perencanaan Prasarana serta Sekretaris Utama Komite Terpadu Pemerintah Daerah.

Baca Juga: Trotoar Misterius di Kuala Lumpur Tiba-tiba Telan Turis India, Korban Hilang 5 Hari

“Anda diminta mengambil tindakan untuk menunda perintah pembangunan, persetujuan rencana bangunan, izin mendirikan bangunan dan persetujuan seismik sambil menunggu persetujuan laporan studi geoteknik yang disiapkan oleh insinyur yang berkualifikasi,” bunyi surat itu.

Saat ditanya soal surat edaran DBKL ini, Jalia mengaku belum bisa memastikannya.

“Saya belum menerima suratnya (dari DBKL),” ujarnya.

Meskipun demikian, Jaliha mengatakan pemerintah sedang mempertimbangkan untuk melakukan studi geoteknik sebagai bagian dari SOP untuk setiap pembangunan di Kuala Lumpur.

“Studi geoteknik wajib dilakukan pada daerah yang memiliki kemiringan. Insya Allah ke depan kita juga akan melihat daerah datar,” ujarnya.

Sejauh ini, Kuala Lumpur telah melaporkan tiga lubang pembuangan dalam enam hari terakhir. 

Baca juga: Perdana Menteri Anwar Ibrahim Buka-bukaan Soal Hilangnya Turis India di Trotoar Kuala Lumpur

Peristiwa pertama terjadi pada Jumat (23/8/2024) di Jalan Masjid India yang menyebabkan hilangnya turis India berusia 48 tahun, Vijayalakshmi, yang terjatuh ke dalam lubang sedalam sekitar 8 meter. Operasi pencarian dan penyelamatan terhadapnya masih berlangsung.

Kemudian, saluran air yang jebol meninggalkan lubang besar di tanah di Jalan Pantai Permai, Kampung Krinchi pada Selasa pekan ini.

Lubang runtuhan lainnya muncul di Jalan Masjid, sekitar 50 meter dari lokasi munculnya lubang runtuhan pertama.

  Dengarkan berita terkini dan cerita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan aplikasi WhatsApp sudah terinstal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top