Demokrat Tak Ingin Ada “Musuh dalam Selimut” di Periode Prabowo-Gibran

JAKARTA, virprom.com – Partai Demokrat merekomendasikan agar banyak partai yang ingin bergabung dalam koalisi pendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka harus konsisten mendukung pemerintah.

Menurut Sekretaris Dewan Agung Partai Demokrat Andi Mallarangeng, partai pro pemerintah tidak boleh mengambil sikap kontroversial agar tidak menimbulkan keresahan.

Andi mengimbau partai koalisi di pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin yang kini menjadi oposisi.

Ia berharap hal ini bisa terjadi pada pemerintahan Prabowo-Gibran berikutnya.

Misalnya pendukung 01 dan 03 yang masuk koalisi pemerintahan Pak Prabowo, makanya harus konsisten (mendukung), kata Andi dalam Forum di Satu Meja, seperti dikutip saluran YouTube Kompas TV, Kamis. 2024). ).

Baca juga: PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Dilantik, Ketua MPR Bicara

“Jangan seperti sekarang, ada rasa kontradiksi di pemerintahan. Kalau di pemerintahan, kita harus bersama-sama dalam konteks koalisi pemerintahan,” lanjut Andi.

Andi menegaskan, keputusan masuknya partai ke dalam pemerintahan diserahkan kepada Prabowo selaku presiden terpilih.

Ia juga menyarankan agar tidak semua partai politik bergabung dalam koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran untuk menjaga keseimbangan oposisi di parlemen.

Dia menjelaskan, saat ini ada empat partai yang tergabung dalam koalisi dan parlemen Prabowo-Gibran: Partai Gerindra, Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Golkar.

Baca juga: Isu Jokowi Jadi Tembok Tebal Antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai di Bidang Presiden Jenderal

Sebelumnya diberitakan ada 3 parpol yang disebut-sebut bersedia bergabung di kubu Prabowo-Gibran. Partai tersebut adalah Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Padahal ketiga partai tersebut membentuk Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang mengusung calon presiden dan wakil presiden Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan 2024. menghadapi Prabowo-Gibran di Pilpres.

Namun, Prabowo dan Koalisi Indonesia Luas (KIM) belum memutuskan apakah akan menerima ketiga partai tersebut.

Di sisi lain, pemberitaan adanya upaya menjalin hubungan antara PKS dan Prabowo menimbulkan keresahan di salah satu anggota KIM, yakni Partai Gelora.

Baca juga: Surya Paloh Tak Mau Minta Kursi di Kementerian Meski Berteman dengan Prabowo

Partai Gelora bereaksi keras dan menolak jika PKS ingin mendekati kubu Prabowo-Gibran dengan alasan perbedaan pandangan politik sejak 2024. pemilu Presiden.

Tokoh partai Gelora banyak yang merupakan mantan kader PKS seperti Anis Matta, Fahri Hamzah, dan Mahfuz Sidik. Dengarkan berita terkini dan pilihan berita kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top