Pengamat: Koalisi Gemuk KIM “Plus” Alarm bagi Demokrasi, Megawati Harus Turun Gunung

JAKARTA, virprom.com – Direktur Jenderal Trias Politika Strategis Agung Baskoro mengatakan aliansi Partai Nasdem, Perindo, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dalam koalisi partai pendukung pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Indonesia Maju . Koalisi (KIM), sebuah gerakan demokrasi.

“KIM Plus tidak ada pembahasan saat Nasdem masuk karena kelompok parlemennya luas. Di parlemen,” kata Agung dalam acara Sapa Indonesia Pagi di Kompas TV, Jumat (16/8/2024).

Selain itu, menurut Agung, kedua partai di parlemen, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), juga memutuskan bersatu mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran selama lima tahun ke depan.

“Kemudian istilah koalisi gemuk semakin populer dan ini menjadi wake up call bagi PDI-P (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan) dan demokrasi kita,” ujarnya.

Baca juga: Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Perindo Sebut Tak Bicara Jabatan Menteri.

Meski begitu, kata Agung, banyaknya partai politik (parpol) pendukung pemerintah menjadi pertanda baik bagi stabilitas politik.

“Ini dua sisi mata uang ya. Jadi ini kabar baik untuk stabilitas politik, tapi ini kabar buruk bagi demokrasi karena semua partai dekat, dan hubungannya sangat kuat,” ujarnya.

Namun, ia khawatir serikat buruh yang lebih besar akan mengedepankan kepentingan elite di atas kepentingan masyarakat.

PDI-P akan berusaha sekuat tenaga, Megawati harus turun gunung

Oleh karena itu, kata Agung, PDI-P harus tetap berada di luar pemerintahan untuk melakukan hal yang sama dan menerima serta menyuarakan kebutuhan masyarakat.

Mau tidak mau, PDI-P harus bekerja keras untuk menerapkan checks and balances, kata Agung.

“Suka atau tidak, sisa partainya, PDI-P, harus menjadi partai oposisi yang kuat sehingga bisa mengorganisir dan memenuhi kebutuhan masyarakat yang ingin melihat cerita lain, undang-undang lain, hal-hal lain yang ada. tidak benar.

Baca Juga: PPP Tolak Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran untuk Kursi Kabinet

Maka, sebagai upaya keseimbangan, Agung merasa kiprah Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan dan tokoh negara sangat dibutuhkan.

Menurutnya, Megawati harus turun tangan secara langsung untuk mengatur intervensi dan memantau pemerintah dengan baik.

“Saya kira Bu Mega harus turun gunung. Kita harus mulai menyatukan semua kelompok, termasuk ketua kelompok ini. Ajak mereka saling bertemu, jangan bilang Bu Mega (sudah turun Bu Mega turun). , dan masyarakat akan melihat lagi, “Wah ini gawat,” kata Agung.

Selain itu, kata Agung, peran masyarakat sangat penting untuk menjadi pengawas pemerintah karena koalisi yang mendukung pemerintahan ke depan sudah kuat.

“Di sisi publik, mereka pasti sangat sibuk menjadi netizen Maori,” ujarnya.

Baca Juga: Tegaskan Tak Minta Jabatan Kementerian ke Prabowo, Surya Paloh: Malu Bicara soal Itu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top