Di Balik Nasib Ironis Madura United di Awal Musim Liga 1 2024-2025

virprom.com – PT Polana Bola Madura Bersatu (PBMB) Zia Ul Haq mengatakan sikap negatif Madura United di awal musim ini merupakan bagian dari dinamika sepak bola.

Namun dia menegaskan, kata menyerah tidak ada dalam kosa kata tim.

Madura United menghadapi nasib tragis di awal Liga 1 musim 2024-2025. Musim lalu, tim tersebut berhasil finis sebagai pemenang seri kejuaraan, namun kini mereka berada di posisi terbawah turnamen tanpa kemenangan.

Dari enam pertandingan, Coco Ari dkk hanya meraih dua poin dari dua kali imbang.

Empat laga tersisa berakhir dengan kekalahan. Tak hanya itu, Madura United saat ini menjadi tim pencetak gol terbanyak dengan 12 gol.

Baca Juga: Persib David da Silva dipastikan menghadapi Madura United

Menurut Zia ul Haq, situasi melawan Madura United sangat sulit. Saat ini, kata dia, tim dibangun dari awal. Ini adalah aturan gaji yang diterapkan setelah evaluasi dan kinerja para pemain.

“Tim sangat senang musim lalu karena dia sedang berada di puncak prestasi, tapi dia juga pilihan yang kurang menarik bagi manajemen,” kata pria yang akrab disapa Habib itu kepada virprom.com.

Jadi tergantung gaji cap. Saat ini Liga Indonesia yang pakai gaji cap 55 miliar rupiah, tidak lebih. Seharusnya nilai yang kita keluarkan itu yang kita dapat. Manajemen menyesuaikan pendapatan tim, tapi tidak. Berikutnya Bayar sesuai musim atau kelola klub,” ujarnya.

Secara umum, pasca menjuarai Seri Kejuaraan Liga 1 2023-2024, harga pemain Madura United mengalami kenaikan signifikan. Ada banyak pertimbangan untuk memastikan keuangan klub tetap stabil.

Pada akhirnya, hanya tersisa enam dari musim lalu, dengan jumlah kepergian pemain yang banyak.

“Kalau kita dorong dengan pasukan partai, mungkin tiga bulan ke depan tidak mendapat gaji? Begitulah,” ujarnya.

Zia Ul Haq pun menampik anggapan Madura United sengaja melepas pemainnya demi mendapatkan keuntungan transfer. Faktanya, pihak klub tak mendapat untung karena kontrak pemain yang hengkang sudah habis.

Jadi kepergian pemain tersebut di luar kemauan klub, namun semua pihak punya preferensi dan pertimbangan masing-masing.

“Dinamis kan. Jadi kami ingin realistis dan menjadi klub profesional,” kata Zia ul Haq.

“Seperti Liga Indonesia pada umumnya. Tiba-tiba ada tim yang semusim berada di puncak lalu terpuruk, dengan sisa enam pertandingan, itu wajar, kita tidak bingung,” ujarnya.

Baca Juga: Putra Widodo C Mundur dari Madura United, 3 Pelatih 1 Korban Liga 2024-2025

Jadi, Madura United terus berbenah. Diakuinya, skuad yang ada saat ini masih belum konsisten dan stabil karena lebih dari 90 persen pemainnya merupakan pemain baru.

Namun, perlu ada langkah lebih lanjut agar Madura United kembali ke jalurnya.

“Masih ada beberapa pertandingan tersisa. Membuat tim dengan 98 persen tim berbeda. Tentu ini pilihan terbaik. Kalau kita tidak memilih dengan benar, tentu kita akan punya statistik yang pasti akan digunakan. Bahan untuk evaluasi kedepannya,” kata pria asal Pamekasan itu.

“Kami punya peluang untuk meningkatkan pemain kami di putaran kedua,” tutupnya. Dapatkan pilihan berita dan pembaruan dari ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top