Analisis: Tak Ada Pemenang meski Konflik Israel-Hizbullah Meningkat

virprom.com – Dalam beberapa hari terakhir, pertempuran antara Israel dan kelompok Hizbullah di Lebanon semakin intensif. Namun, tidak ada pihak yang mencapai ambang perang skala penuh.

Militer Israel diketahui telah menyerang 290 sasaran di Lebanon selatan pada hari Sabtu, menewaskan sedikitnya tiga orang.

Hizbullah merespons dengan menembakkan 150 roket, roket, dan drone ke Israel, serangan terdalam sejak kelompok yang bersekutu dengan Iran memulai kekerasannya setelah 7 Oktober 2023, ketika melancarkan serangan roket untuk mendukung Hamas.

Baca juga: Israel-Hizbullah Seruan Mundur, PBB: Timur Tengah Hadapi Bencana

Menurut surat kabar The Guardian, Minggu (22/9/2024), roket tersebut mencapai pinggiran kota Haifa di Israel utara.

Akibat serangan Hizbullah, banyak orang terluka dan bangunan tempat tinggal di Kiryat Bialik terkena dampaknya. Sementara itu, ribuan warga sipil terpaksa mencari perlindungan.

Hizbullah mengatakan mereka adalah yang pertama menggunakan rudal jarak pendek Fadi 1 dan 2, yang dikatakan memiliki jangkauan masing-masing 80 dan 105 km.

Rudal-rudal tersebut ditujukan ke Pangkalan Udara Ramat David Israel, 24 kilometer tenggara Haifa, namun berdampak kecil pada operasi militer.

Meskipun jumlah roket yang ditembakkan sedikit dan sebagian besar berhasil dicegat, gambar kerusakan rumah menunjukkan bahwa beberapa roket masih berhasil menembus pertahanan udara Israel yang terkenal.

Meningkatnya serangan Israel menunjukkan bahwa pemerintahan Benjamin Netanyahu siap menerima apa pun yang dilakukan Hizbullah sebagai tanggapannya.

“Jika Hizbullah tidak menerima pesan tersebut, saya jamin mereka,” kata perdana menteri Israel pada hari Minggu setelah pertukaran intelijen terbaru.

Baca juga: Ini Sasaran Israel Serang Hizbullah

Sangat berbahaya untuk percaya bahwa Israel akan menang jika perang semakin meningkat. Namun hal ini juga terjadi ketika para pemimpin Israel memutuskan bahwa penanganan serangan Hizbullah selama berbulan-bulan di perbatasan utara mereka tidak membawa perdamaian.

Hampir 65.000 warga Israel masih mengungsi dari rumah mereka (jumlah serupa juga telah mengungsi dari Lebanon selatan) seiring dengan berlanjutnya serangan Hizbullah setiap hari.

Rencana dan respons baik Hizbullah terhadap serangan Beirut tidak dapat dihindari, dan kelompok tersebut kemungkinan besar akan menggunakan persenjataannya.

Secara khusus, kapal ini terdiri dari 120.000 hingga 200.000 rudal dan roket terarah.

Pada hari Minggu, Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah Naim Qassem mengatakan kelompoknya telah memasuki fase baru dalam perjuangannya melawan Israel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top