Penulis: VOA Indonesia

BEIRUT, virprom.com – Ribuan pengungsi Suriah termasuk di antara mereka yang melarikan diri dari meningkatnya kekerasan di Lebanon antara Israel dan kelompok Hizbullah.

Karena sebagian besar kekerasan terjadi di Lebanon selatan, ribuan warga sipil mencari perlindungan di negara kecil di Timur Tengah tersebut.

Mustafa Rashid, seorang pengungsi Suriah yang tinggal di Lebanon selatan, mengatakan keluarganya dan tiga keluarga Suriah lainnya terjebak di dalam rumah saat mereka mati-matian menunggu jalan keluar.

Baca juga: Mohammed Srur, Komandan Hizbullah Tewas dalam Serangan Israel di Lebanon 

“Semua orang berusaha untuk pergi. Kami berusaha pergi ke Beirut,” katanya kepada VOA melalui SMS.

Di ibu kota, Beirut, banyak gereja dan sekolah dengan cepat diubah menjadi tempat penampungan sementara untuk menampung ribuan orang dari Lebanon selatan, termasuk ratusan keluarga Suriah.

Nihad, seorang pendeta di sebuah gereja evangelis dekat Beirut yang hanya menyebutkan namanya karena alasan keamanan, mengatakan bahwa gerejanya sendiri telah menampung sekitar 150 keluarga Suriah yang melarikan diri.

“Beberapa dari mereka berlindung di gereja ini, sementara yang lain dibawa ke beberapa keluarga Suriah yang tinggal di dekatnya,” ujarnya kepada VOA dalam wawancara telepon, Kamis (26/9/2024).

Pendeta mengatakan bahwa gereja terbebani dengan masuknya pengungsi, karena gereja hanya menerima sumbangan keuangan yang terbatas dari kelompok bantuan lokal dan warga Amerika.

Baca juga: Warga Lebanon-Amerika Marah dan Khawatir karena Negaranya Diserang Siprus dan Turki Pilih Hapus Warga Asing dari Lebanon

Menurut PBB, Lebanon menampung sekitar 1,5 juta pengungsi Suriah yang tiba sejak konflik Suriah dimulai pada tahun 2011.

  Dengarkan berita terbaik dan berita pilihan kami langsung ke ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk bergabung dengan saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.