PM Israel Berjanji Serangannya pada Hizbullah Tak Berhenti sampai Tujuannya Tercapai

BEIRUT, virprom.com – Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu berjanji operasi militer Israel terhadap kelompok Hizbullah Lebanon tidak akan berhenti.

Dia melakukan hal ini sampai warga di wilayah utara yang mengungsi akibat bentrokan lintas batas dapat kembali ke rumah mereka dengan aman.

“Kami menyerang sepanjang hari, baik untuk mempersiapkan lahan bagi kemungkinan masuknya musuh, tetapi juga untuk melanjutkan serangan terhadap Hizbullah,” kata panglima militer Israel, Letnan Jenderal Herzi Halevi, dalam sebuah pernyataan tentang brigade tank.

Baca juga: Pemimpin Tertinggi Iran: Hizbullah Tidak Akan Berlutut, Pasti Menang Melawan Israel

Sekutu dekat dan pendukung militer Israel, Amerika Serikat, mengambil tindakan untuk menghilangkan kekhawatiran akan adanya operasi darat.

“Sepertinya tidak akan terjadi apa-apa dalam waktu dekat,” kata Wakil Sekretaris Pers Pentagon Sabrina Singh kepada wartawan, merujuk pada kemungkinan serangan Israel, seperti dikutip AFP, Kamis (26/9/2024).

Hizbullah sebelumnya mengatakan pihaknya menargetkan markas besar agen mata-mata Israel Mossad di luar Tel Aviv.

Serangan tersebut merupakan pertama kalinya mereka menembakkan rudal balistik dalam hampir satu tahun bentrokan lintas batas yang dipicu oleh perang Gaza.

Namun, perang Israel-Lebanon menimbulkan kekhawatiran internasional akan terjadinya perang habis-habisan.

Militer Israel mengatakan mereka telah menyerang lebih dari 2.000 sasaran Hizbullah dalam tiga hari terakhir, termasuk 60 situs intelijen Hizbullah.

Baca Juga: Rapat Darurat DK PBB, Prancis-AS Usulkan Gencatan Senjata 21 Hari Sebelum Israel-Hizbullah

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan serangan Israel pada hari Rabu menewaskan 72 orang dan melukai 400 orang.

Di Washington, Presiden AS Joe Biden memperingatkan kemungkinan perang habis-habisan setelah memperingatkan pasukan Israel tentang kemungkinan operasi darat.

“Semua perang mungkin terjadi. Namun ada juga peluang untuk mencapai penyelesaian yang secara mendasar dapat mengubah seluruh kawasan,” kata Biden.

Biden menambahkan, ada kemungkinan gencatan senjata di Lebanon, namun ia tidak ingin meningkatkannya.

Gedung Putih kemudian mengatakan Biden bertemu dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Majelis Umum PBB untuk membahas upaya gencatan senjata.

Macron menyerukan diakhirinya apa yang disebutnya eskalasi Israel di Lebanon.

Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot mengumumkan proposal bersama AS-Prancis untuk gencatan senjata selama 21 hari di Lebanon.

Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengatakan Timur Tengah sedang menghadapi bencana besar dan memperingatkan bahwa Teheran akan mendukung Lebanon dengan segala cara jika Israel meningkatkan serangannya.

Baca Juga: Rudal Hizbullah Pertama Kali Capai Tel Aviv, Israel

Utusan Israel untuk PBB Danny Danon mengatakan negaranya terbuka terhadap solusi diplomatik, namun akan menggunakan segala cara untuk melemahkan Hizbullah. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top