80 Persen Konsumsi Pertalite Dinikmati Orang Mampu

JAKARTA, virprom.com – Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) mengungkapkan 80 persen konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dinikmati oleh masyarakat kaya.

Jumlah tersebut setara dengan lebih dari 19 juta kiloliter berdasarkan data yang dihimpun pada tahun 2022. Sementara itu, solar bersubsidi berada dalam kondisi yang lebih buruk, dimana 95 persennya dinikmati oleh masyarakat kaya.

Padahal, negara sudah mengeluarkan dana yang cukup besar untuk subsidi dan kompensasi BBM. Tercatat, pemerintah rata-rata mengucurkan dana sebesar Rp 119 triliun per tahun pada 2019 hingga 2023.

Baca juga: BBM berstandar Euro 4 baru tersedia di Indonesia pada tahun 2028

Hal itu dijelaskan Rahmats Kaimudins, Wakil Koordinator Bidang Koordinasi Prasarana dan Transportasi Kementerian Koordinator Marve, dalam jumpa pers terbatas di kantornya, Kamis (12/9/2024) malam.

“Jadi yang jadi persoalan, subsidi BBM ini tidak dinikmati oleh masyarakat menengah ke bawah, tapi justru dinikmati oleh masyarakat menengah atas,” kata Rahmat.

“Saat ini kita melihat distribusi subsidi BBM yang seharusnya dapat dinikmati oleh kelompok yang lebih rentan atau lemah secara ekonomi, justru dinikmati oleh kelompok yang lebih kuat. Oleh karena itu, subsidi ini perlu dibuat lebih tepat sasaran,” tegasnya.

Kondisi ini, lanjutnya, karena masyarakat bisa memiliki dan menggunakan kendaraan pribadi untuk keperluan perjalanan sehari-hari. Jadi konsumsi bahan bakarnya lebih tinggi.

Sementara masyarakat kurang mampu lebih memilih angkutan umum, kata Rahmat.

Baca juga: Pemerintah Pastikan Harga BBM Bersubsidi Tidak Dihapus atau Dinaikkan

Rachmat juga menjelaskan, selama ini setiap kendaraan mendapat jatah subsidi BBM. Ia mengatakan sepeda motor adalah kelompok yang paling sedikit menerima subsidi karena hanya menggunakan sedikit bahan bakar.

Kementerian Koordinator Bidang Kelautan dan Perikanan memperkirakan pengguna Pertalite mendapat subsidi sekitar Rp 1.600-2.000 per liter. Sedangkan pembeli biodiesel bisa mendapatkan subsidi sekitar Rp5.000 per liter.

“Misalnya masyarakat yang mengendarai sepeda motor dengan bahan bakar bensin tertentu akan mendapat subsidi BBM sebesar Rp1, sedangkan masyarakat yang menggunakan LCGC mendapat Rp4, low MPV Rp4,6, MPV Rp5, SUV diesel Rp10,9- Rp13,1,” kata Rachmat.

“Diesel tidak ada LCGC, mobil murah tidak ada. Sepeda motor hanya Rp 1, solar sampai Rp 13. Kami yakin harus harmonisasi,” ujarnya.

“Semakin tinggi (tingkat rumah tangga), semakin besar dia,” ujarnya lagi.

Baca Juga: Mau Dibatasi, Ini Kelompok yang Dilarang Pakai BBM Subsidi

Oleh karena itu, pemerintah akan mengatur bahan bakar bersasaran lebih ketat. Tujuannya agar distribusi BBM bersubsidi tidak lagi dinikmati oleh kelompok kaya.

Namun dalam hal ini, dia masih belum bisa memastikan kategori kendaraan mana yang bisa membeli BBM bersubsidi karena aturannya belum dibuat. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top