Mampukah Gelombang Budaya Indonesia Sepopuler K-Pop?

JAKARTA, virprom.com – Hallyu atau “Korean Wave” (Korean Wave/K-Wave) telah menjadi fenomena di industri hiburan dunia.

Hallyu adalah istilah yang mengacu pada antusiasme masyarakat terhadap seni pop dan tradisional Korea Selatan di seluruh dunia. K-pop adalah salah satu perwujudannya.

Karena fenomena ini, budaya dan seniman Korea Selatan diakui dan diapresiasi di seluruh dunia. Tak hanya itu, K-Wave juga berdampak pada perekonomian Korea Selatan.

Menurut laporan Allied Market Research, pangsa pasar acara K-Pop akan mencapai $8,1 miliar pada tahun 2021. Diperkirakan jumlahnya mencapai 20 miliar dollar AS (sekitar 303 triliun, kurs Rp 15.160). Pada tahun 2031.

Baca juga: Aktor Terkenal Korea Selatan Yoo Ah Dijebloskan ke Penjara 1 Tahun Karena Narkoba

Menarik untuk melihat pengaruh positif K-pop. Lalu mampukah Indonesia juga menciptakan gelombang budaya “Indonesian Wave/I-Wave” seperti K-Pop asal Korea Selatan?

“Tentu terakhir kali di Jakarta.

Salah satu strategi yang dilakukan saat ini adalah kerja sama dengan pemerintah Korea Selatan.

“Kami ingin Indonesia dan Korea bekerja sama untuk mencapai gelombang Indonesia yang serupa dengan gelombang Korea yang bergema di seluruh dunia,” jelas pria yang diidentifikasi sebagai Jet.

Salah satu bidang kerja sama tersebut adalah di bidang pendidikan. Menurut Joanne, pendidikan merupakan salah satu hal terpenting dalam industri K-Pop.

Ia menuturkan, biasanya ia menjalani proses pelatihan untuk menjadi artis populer di Korea Selatan.

Banyak bintang K-pop yang lulus dari universitas atau perguruan tinggi yang fokus di bidang seni dan hiburan.

Selain pendidikan formal, sebelum calon bintang K-pop diperkenalkan ke publik atau disebut “debut”, mereka melalui apa yang biasa disebut masa pelatihan atau training.

Baca Juga: Sinhol Menelan Mobil di Jalan Seoul Korea Selatan, 2 Korban Masih Hidup

Oleh karena itu, lanjut Joanne, Indonesia telah bermitra dengan beberapa kampus di Korea Selatan untuk mengembangkan industri kreatif.

Salah satunya menandatangani nota kesepahaman dengan Seoul Institute of Art (SIA), dan terdapat beberapa kampus di Indonesia yang menjalin kerja sama dengan SIA, seperti Universitas Bina Nusantara (Binus), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Institut Teknologi Jakarta. Seni (IKJ).

Melalui kerja sama ini, kata Joanne, Indonesia diharapkan mampu melahirkan generasi unggul di bidang ekonomi kreatif pada tahun 2045.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top