Gaikindo Pasrah Pemerintah Tidak Berikan Insentif Mobil Hybrid

JAKARTA, virprom.com – Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengamini keputusan pemerintah yang tidak memberikan insentif bagi mobil hybrid atau disebut hybrid electric vehicle (HEV) di Tanah Air.

Keputusan yang diambil langsung oleh Menteri Koordinator Perekonomian Republik Indonesia Airlanga Hartarto ini telah melalui berbagai pertimbangan dari aspek ekonomi dan industri.

“Betul (tidak ada insentif tambahan, termasuk mobil hybrid tahun ini). Ya, keputusan ini harus kita terima,” kata Ketua Umum Gaikindo I Jongki Sugiarto saat dihubungi virprom.com, Selasa (6/8/2024).

Baca Juga: Pemerintah pastikan tidak ada insentif untuk mobil hybrid

Ia juga mengatakan, pemerintah telah berkomunikasi dengan Gaikindo terkait keputusan tersebut. Namun Jungi tak merinci lebih lanjut mengenai kesempatan tersebut.

Dikatakannya, penjualan mobil di ajang GIIAS 2024 mengalami peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya seperti yang diklaim AirLanga yakni. sebesar 27 persen atau 27.541 unit menjadi 34.887 unit (periode 18-28 Juli 2024).

Faktanya, pada semester I-2024, pasar kendaraan roda empat atau lebih dalam negeri mengalami penurunan sebesar 19,4 persen dengan rata-rata penjualan bulanan sekitar 68.000 unit.

Hal ini menunjukkan kehadiran pameran otomotif berhasil menggairahkan daya beli sehingga pasar berangsur membaik.

Baca juga: Penjualan Mobil Hybrid Naik 49 Persen, Daftar Model Terlaris

AirLanga sebelumnya menegaskan pemerintah tidak akan melakukan perubahan atau kebijakan baru di sektor otomotif nasional setidaknya pada tahun ini.

Pasalnya pada paruh kedua tahun 2024, khususnya pasca GIIAS 2024, kondisi industri otomotif dalam negeri diperkirakan masih tumbuh positif. Sementara itu, penjualan mobil listrik juga menunjukkan peningkatan yang memuaskan meski pasar dalam negeri sedang menyusut. .

Penjualan HEV meningkat 49 persen menjadi 25.791 unit dalam enam bulan pertama tahun ini. Sementara BEV meski naik 104 persen, volumenya masih 11.940 unit.??

Alhasil, HEV menguasai 68 persen pasar mobil listrik nasional pada semester I 2024 sebanyak 37.731 unit.

“Kebijakan itu dikeluarkan untuk industri otomotif. Tidak ada perubahan kebijakan atau penambahan lainnya,” kata Airlangga dalam Konferensi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II 2024, Senin (05/08/2024).

Baca Juga: GIIAS 2024, Tiga Poros Industri Otomotif Asia Timur

“Kalau kita lihat, penjualan mobil hybrid dua kali lipat penjualan BEV. Jadi sebenarnya produk hybrid hub itu bekerja dengan mekanisme yang ada,” lanjutnya.

“Tentunya kami mendorong kendaraan listrik (baterai) melaju lebih cepat. Namun dari motor show kemarin, kami mendapatkan hasil promosi penjualan yang relatif bagus,” tegasnya.

Keinginan pemerintah untuk tidak memberikan insentif bagi mobil hybrid sebenarnya sudah terlihat sejak bulan lalu, seperti yang sering diserukan oleh Gaikindo dan Kementerian Perindustrian RI dalam beberapa bulan terakhir.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top