Pidato di Rusia, Megawati Ungkap Kekhawatirannya soal Penyalahgunaan AI untuk Kekuasaan

JAKARTA, virprom.com – Presiden kelima Republik Indonesia, Megawati Sokano Putri, mengungkapkan keprihatinannya atas penyalahgunaan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk kekuasaan.

Berbicara pada pertemuan anggota parlemen seluruh Rusia di Universitas St Petersburg pada Rabu (18 September 2024), Megawati mengingatkan bahwa AI bisa menjadi mesin yang mematikan, bahkan alat untuk melanggengkan kediktatoran.

“Jika perkembangan AI dipisahkan dari kemanusiaan, maka akan terjadi kediktatoran baru atas nama big data dan kecerdasan buatan,” kata Megawati dalam keterangan resmi, Rabu.

Baca juga: Istana Bela Kaesang dengan Jet Pribadi Menyentuh Megawati dan Mahfud MD

Megawati kemudian mengingatkan semua pihak untuk mendengarkan pesan kemanusiaan Paus Fransiskus terkait perkembangan teknologi, termasuk AI.

Dalam pesannya, Megawati mengatakan Paus mengatakan persoalan yang berkaitan dengan nasib dan kehidupan manusia harus digantikan oleh teknologi dan mesin.

“Menurut Paus Fransiskus, keputusan mengenai nasib hidup manusia tidak boleh digantikan oleh mesin tanpa kesadaran manusia. Saya sangat setuju dengan pernyataan tersebut, kata Megawati dalam keterangannya, Rabu.

Megawati juga menegaskan tidak menentang perkembangan teknologi, termasuk peningkatan kemampuan AI.

Meski demikian, Megawati menegaskan, pengembangan AI saat ini tetap harus dilakukan oleh manusia.

Jika tidak, umat manusia harus memimpin evolusi teknologi.

Baca juga: Bertemu dengan Megawati Wali Kota St. Petersburg usulkan kerja sama penerbangan langsung ke Bali

Sebab Megawati mengatakan masyarakat mempunyai kebijaksanaan dan kemampuan berpikir dan merasakan untuk mengambil segala keputusan. Itu tidak bisa digantikan oleh mesin.

“Pada dasarnya pertanyaannya adalah apakah AI lebih bermanfaat bagi manusia atau sebaliknya. “Menurut saya, AI harus ada batasannya, dimana kecerdasan masih dikuasai manusia,” kata Megawati.

Atas dasar itu, seruan agar AI benar-benar mendukung keadilan dan kesetaraan harus didorong.

Dengan begitu, Megawati berharap konsep AI yang dijadikan alat dan senjata pemusnah bisa digagalkan.

“Ini bukan bagian dari alat pembunuh bagi kemanusiaan. “Sementara penggunaan teknologi yang mendorong hanya munculnya senjata pemusnah massal atau “Dilarang Mengganggu Kemanusiaan”.  Dengarkan berita terkini dan informasi pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses Saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top