Bagaimana Jadinya Gaza Setelah Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Tewas Terbunuh?

GAZA, virprom.com – Ismail Haniyeh merupakan salah satu tokoh ternama di Palestina.

Pada tahun tersebut Ia menjadi sosok populer setelah menjabat sebagai Perdana Menteri Palestina pada tahun 2007.

Pada tahun tersebut Pada tahun 2017, Haniyeh terpilih menggantikan Khaled Meshal sebagai kepala biro politik Hamas.

Baca juga: Profil Ismail Haniyeh, Pemimpin Hamas yang Tewas di Teheran, Iran 

Haniyeh akan meninggalkan Jalur Gaza pada tahun 2019 dan tinggal di Qatar.

Ia disebut berperan dalam perundingan perjanjian gencatan senjata di Gaza sejak pecahnya perang antara Hamas dan Israel pada Oktober 2023.

Selama perang Gaza, ia melakukan perjalanan ke banyak negara dalam misi diplomatik. termasuk bertemu dengan presiden Turki dan Iran.

Lalu apa yang terjadi di Gaza setelah meninggalnya Ismail Haniyeh?

Hani Mahmoud dari Al Jazeera mengatakan kematian Haniyeh memiliki “dampak besar” pada masyarakat Gaza karena dia adalah pemimpin negosiasi yang mereka pikir akan mengarah pada gencatan senjata.

“Warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat melihat Ismail Haniyeh sebagai pemimpin moderat yang sangat pragmatis dibandingkan dengan pemimpin lain yang menjalankan gerakan militer,” katanya.

“Dia sangat populer di sini. Il a grandi dans un camp de réfugiés. Dia mewakili mayoritas masyarakat keturunan keluarga pengungsi yang meninggalkan wilayah Palestina pada tahun 1948,” imbuhnya di Deir el-Bala, Gaza.

Menurut Mahmoud, mereka kini khawatir pembunuhan Haniyeh bisa menjadi penyebab eskalasi konflik.

Baca juga: Siapakah Ismail Haniyeh, Pemimpin Politik Hamas yang Terbunuh di Iran?

Sementara itu, para ahli di Universitas Qatar berpendapat bahwa Israel terlalu jauh dari menargetkan Haniyeh di Teheran.

Hassan Barari, seorang profesor di Universitas Qatar, mengakui pada hari Rabu bahwa dia tidak terkejut dengan pembunuhan Haniyeh oleh Israel.

“Ini adalah kebijakan Israel, kata Netanyahu, yang menargetkan para pemimpin Hamas di dalam dan di luar Gaza.

Namun, Barari tidak menyangka Haniyeh akan dibunuh di Iran.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top