Jakarta, virprom.com – Menurut perencana ekonomi Erlanga Hartarto, program gizi gratis di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto tidak menggunakan susu.

Ia mengatakan, susu yang diberikan untuk makan siang gratis belum diputuskan.

Belum, belum diputuskan, kata Erlanga di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (31/7/2024).

Ia mengatakan besaran yang harus dibayarkan untuk program ini belum ditentukan oleh pemerintah.

Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun 2025, bisa dikatakan pemerintah telah menyiapkan dana sebesar 71 miliar dolar untuk melaksanakan program makan siang bergizi gratis.

Baca Juga: Gibran: Tak Bisa Habiskan Rp 7.500 untuk Makan Gratis, Dapat Apa?

“Belum,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, koalisi Presiden Prabowo Subianto berupaya melakukan penyesuaian anggaran untuk memastikan program makan siang gratis sebesar Rp71 triliun digunakan untuk menjangkau sebanyak mungkin anak.

Sementara itu, opsi yang dibahas kelompok adalah menurunkan harga makanan per anak dari usulan Rp15.000 menjadi Rp7.500.

Hal itu terlihat saat Verdhana Securitas mengundang ekonom Herianto Erawan untuk membahas rencana tersebut oleh tim eksekutif yang ditunjuk Presiden Prabowo Subianto.

“Mungkin sampai Rp 9.000, sampai Rp 7.500 kira-kira. Tapi sebagai politisi tentu kita bisa memahami bahwa programnya ingin berdampak pada masyarakat sebanyak-banyaknya,” kata Herianto beberapa waktu lalu.

Baca juga: Projo Ikut Simulasi Program Pangan Gratis yang Disebut Gibran.

Namun Wakil Presiden Indonesia (WAPRES) terpilih Gibran Rakabuming Raka menolak hal tersebut untuk masa jabatan 2024-2029. Mereka menegaskan, biaya makan siang gratis sekitar 15 ribu untuk setiap anak.

“Harganya Rp 15.000, Rp 7.500 tidak sesuai anggaran. Kita tetap tidak boleh agresif terhadap generasi muda,” kata Gibran usai meninjau tes makan gratis oleh dan SDN Tugu di kawasan Jebres. Solo, Jawa Tengah, Jumat (26/7/2024), berikut berita yang dikutip Antara. Pastikan aplikasi WhatsApp sudah terinstal.