Olahan Ayam ala Posyandu Dahlia Dorong Pemenuhan Protein Si Kecil

virprom.com – Pencernaan anak terus membaik seiring pertumbuhannya. Pada proses ini, bayi Anda akan kesulitan mencerna makanannya, seperti ayam yang biasanya memiliki kulit keras.

Meski hal ini normal terjadi pada semua anak dalam masa tumbuh kembangnya, namun kondisi ini bisa berdampak buruk jika dibiarkan terus menerus.

Misalnya, bayi Anda menolak makan ayam, hingga menunjukkan gejala tersedak (GTM) atau tidak makan sama sekali karena cedera tekstur yang sulit dicerna. Oleh karena itu, anak Anda berisiko mengalami masalah karena kurang mendapat asupan makanan, terutama protein hewani.

Bahkan, sebagai guru besar dan ahli gizi Fakultas Kesehatan UI, Prof. Dr. Dr. Sandra Fikawati, MPH, protein hewani sangat berkontribusi dalam fase pertumbuhan terutama pada anak dan remaja.

“Protein hewani berdampak terhadap pertumbuhan, terutama pada anak-anak dan remaja yang sedang dalam fase tumbuh kembang,” kata Dokter Sandra saat berbicara dalam pengumuman JAPFA mengenai kajian pentingnya protein hewani melalui penggunaan produk berkualitas rendah.

Oleh karena itu, peran penting protein hewani tidak dapat diabaikan, terutama dalam meningkatkan gizi yang baik di masyarakat kita. Sumber protein hewani yang banyak, seperti daging, ikan, telur, dan produk susu, memungkinkan adanya variasi dan pilihan sesuai dengan preferensi. .

Dokter Sandra juga menekankan bahwa protein hewani lebih banyak mengandung asam amino esensial dibandingkan protein nabati. Asam amino esensial sangat penting untuk menunjang tumbuh kembang anak, menjaga kekebalan tubuh, dan menjaga kesehatan kulit. Ayam dimasak ala Posyandu Dahlia

Dalam menggalakkan gizi baik khususnya protein, kini hampir seluruh daerah di Indonesia memanfaatkan Posyandu sebagai program kesehatan bersama untuk memberikan pendidikan gizi nasi pada anak.

Salah satunya di Posyandu Dahlia, Desa Banaran, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Para ibu-ibu kelompok Posyandu Dahlia telah dilatih menyiapkan makanan tambahan untuk anak sesuai pedoman Kementerian Kesehatan RI yang tinggi protein.

Ayam giling khususnya nugget merupakan salah satu makanan favorit yang sering disajikan di Posyandu Dahlia karena merupakan makanan berprotein tinggi yang disukai anak-anak.

“Anak-anak kebanyakan suka membuat nugget karena mudah dikunyah, tidak keras, teksturnya bisa bermacam-macam, mudah diolah, sehingga disukai. Ada yang bisa dibuat jus, dibuat dimsum, tapi tidak semua orang suka. dimsum karena dibuat di rumah jadi kadang ada baunya, sempolnya juga dibuat, cuma masalahnya ada perekatnya yang bisa membahayakan anak-anak,” kata Ambar Lestari yang merupakan Ketua Posyandu Dahlia, kepada Kompas. com.

Ketua Tim Penggerak PKK Desa Banaran sekaligus perawat Puskesmas Delanggu, Tri Winarni menyatakan dukungannya terhadap upaya para pekerja dalam menyediakan makanan enak, termasuk ayam cincang.

“Untuk ayam cincang, asalkan dimasak dengan benar, misalnya kalau beli dari sumber yang bagus, menurut saya aman,” kata Winarni.

Winarni juga mengatakan, posyandu juga memberikan penyuluhan atau edukasi mengenai kebutuhan gizi masyarakat agar anak-anak di Desa Banaran dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.

  Pengelolaan Puskesmas

Pemberian makanan tambahan kepada anak-anak di Desa Banaran diawasi langsung oleh Puskesmas Delanggu oleh ibu desa, Titin Apriyantingsih, Amd. Kev

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top