Serangan Israel di Gaza Tewaskan 61 Orang dalam 48 Jam

Kairo, virprom.com – Petugas medis Palestina melaporkan pada Sabtu (7/9/2024) sedikitnya 61 orang tewas dalam 48 jam serangan Israel di Jalur Gaza.

Serangan udara juga menargetkan dua bekas sekolah yang menampung pengungsi.

Setidaknya 12 orang tewas dalam serangan terhadap gedung sekolah di Kota Gaza dan Jabalia, media Palestina melaporkan.

Baca juga: Gedung Putih Marah Atas Wanita AS yang Ditembak Kepala oleh Israel Saat Protes di Tepi Barat

Lima orang lagi tewas dalam serangan terhadap sebuah rumah di Kota Gaza. Total 28 orang tewas pada Sabtu dan 33 orang pada Jumat (6/9/2024), ujarnya.

Sebaliknya, militer Israel mengatakan serangan itu menyasar kelompok militan Hamas yang beroperasi di gedung tersebut.

Sementara itu, sayap bersenjata Hamas, Jihad Islam, dan kelompok Fatah mengklaim telah menembakkan roket anti-tank dan bom mortir ke arah pasukan Israel di berbagai wilayah Gaza.

Kedua belah pihak yang berkonflik terus saling menyalahkan karena tidak merundingkan kesepakatan damai dengan mediator seperti Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat (AS).

AS sedang bersiap untuk mengajukan tawaran baru, namun dengan semakin melebarnya kesenjangan antara kedua belah pihak, prospek kemajuan tampaknya tipis.

Direktur CIA William Burns, kepala perunding AS, mengatakan pada sebuah acara di London bahwa rincian lebih lanjut akan diberikan dalam beberapa hari mendatang.

Puluhan ribu warga Israel bergabung dalam demonstrasi di Tel Aviv dan kota-kota lain untuk menuntut Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan seluruh pemerintahannya menandatangani kesepakatan untuk membebaskan 101 orang yang tersisa.

Pembunuhan enam sandera pekan lalu memicu kemarahan di Israel yang berujung pada protes massal.

Baca Juga: Pasukan Israel Mundur dari Tepi Barat, Perundingan Gaza Macet

“Mereka bisa saja diselamatkan. Selama Netanyahu berkuasa, kami akan terus membawa pulang sandera dalam tas,” jelas Einav Zangauker, ibu dari Mata, 24 tahun, yang diculik oleh Hamas dari Kibbutz Nir Oz.

Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken mengatakan pada Kamis (5/9/2024) bahwa Israel dan Hamas harus bernegosiasi untuk mencapai kesepakatan.

Seorang pejabat senior Hamas, Hossam Badran, mengatakan pada hari Sabtu bahwa mereka tidak mengajukan tuntutan baru dan berkomitmen terhadap tawaran 2 Juli yang diajukan oleh Amerika Serikat.

Dia juga menuduh Netanyahu menciptakan kondisi baru yang akan mencegah berakhirnya perang di Gaza.

Netanyahu mengatakan Hamas menawarkan persyaratan yang tidak dapat diterima.

  Dengarkan berita dan pembaruan terkini kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran perpesanan favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan WhatsApp sudah terinstal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top