Mensesneg Serahkan Penjelasan Iuran Tapera ke Kementerian PUPR dan Kemenkeu

JAKARTA, virprom.com – Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno menyampaikan laporan pembayaran tabungan perumahan rakyat (Tapera) kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan kementerian terkait lainnya.

Sebab, rencana tersebut sudah disetujui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Izin rencana ini akan datang dari Kementerian PUPR dan nantinya akan diberitahukan oleh Kementerian PUPR, Kementerian Keuangan, dan kementerian terkait, kata Pratikno di Gedung Sekretariat Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (30 Mei 2021). 2024). .

Pratikno semaksimal mungkin mengatakan kontribusi Tapera juga dibahas dalam rapat koordinasi yang digelar di Kantor Presiden.

Baca juga: Puorontekij: Saya menilai Tapera lebih banyak dikendalikan oleh individu dibandingkan pemerintah.

Laporan Tapera diserahkan kepada Kementerian PUPR sebagai pengakuan atas ketidakhadirannya dalam rapat koordinasi.

Katanya, Saya kira kemarin ada Tapera, kemarin kami ke Pekalongan, dan setahu saya sudah ada rapat koordinasi di KSP. Kemarin di rapat koordinasi itu saya tidak ikut rapat koordinasi itu kementerian akan dijelaskan nanti,” ujarnya. .

Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo memerintahkan Tabungan Perumahan Pemerintah (Tapera) Pegawai Negeri Sipil Negara (ASN) untuk pegawai sipil.

Ketentuan tersebut tertuang dalam Peraturan Pemerintah (AP) Nomor 21 Tahun 2024 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Tabungan Perumahan Negara.

BACA JUGA: Tak Setuju dengan Pemotongan Gaji Tapera, Pekerja Jakarta: Gajinya Sudah Pas-pasan

Besarnya tabungan partisipasi sebesar 3% dari gaji pekerja. Dari jumlah tersebut, 0,5% ditanggung oleh pemberi kerja dan 2,5% ditanggung oleh pekerja.

Sedangkan bagi pengusaha, besaran pembayarannya disesuaikan dengan pendapatan yang dilaporkan. Hal ini sesuai dengan Pasal 5a Pasal 15 PP Nomor 21 Tahun 2024.

Ketentuan mengenai besaran potongan Tapera bagi pegawai peserta diatur dalam praktik dan tidak berubah sejak PP Nomor 25 Tahun 2020.

Kepala Negara mengatakan para pengambil keputusan telah membuat perhitungan yang matang sebelum menandatangani keputusan tersebut. Meski tak menampik, setiap kebijakan baru pasti ada pro dan kontranya.

Baca juga: Para Buruh Ini Ingin Tapera Terima Peninjauan Kembali Program Uang Muka 0% Ketimbang Potong Gaji.

Hal serupa juga terjadi ketika pemerintah memutuskan peserta Non Peserta BPJS Kesehatan (PBI) akan mendaftar dan masyarakat miskin akan menerima manfaat secara timbal balik.

“Iya semua sudah diperhitungkan. Itu biasa saja. Dalam kebijakan baru nanti masyarakat akan hitung-hitung, mampu atau tidak, sulit atau tidak,” kata Joko Widodo usai menghadiri acara pelantikan. Answer of the Future digelar di Istora Senayan, Jakarta pada Senin (27 Mei 2024). Dengarkan berita terkini dan berita yang dipilih dengan cermat langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top