Dokter Gizi: ‘Susu Ikan’ Boleh Diberi Pemanis Asal Tidak Berlebihan

 

virprom.com – Produk hidrolisat protein ikan atau biasa disebut “susu ikan” dapat ditambahkan pemanis untuk memberikan rasa manis dan mengurangi rasa amis yang dapat terjadi pada olahan ikan.

Ahli gizi Prof. Dr. Agussalim Bukhari M.Clin.Med Ph.D Sp.GK Subs.KM menjelaskan, penggunaan makanan manis diperbolehkan sepanjang jumlahnya tidak berlebihan.

“Untuk rasa yang manis tidak masalah jika jumlahnya berlebihan,” kata Agus dalam diskusi online yang diselenggarakan PB IDI, Jumat (13/09/2024).

Baca juga: Ahli Gizi: Susu ikan merupakan sumber protein, namun tidak bisa menggantikan susu sapi

Maltodekstrin merupakan salah satu pemanis yang dapat ditambahkan pada “susu ikan”, lanjut Guru Besar Gizi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar.

Fungsi maltodekstrin pada produk hidrolisis ini adalah memberikan rasa manis, mengurangi rasa amis, dan sebagai sumber karbohidrat dari makanan olahan seperti susu.

Menurut WebMD, maltodekstrin adalah bubuk putih yang berasal dari pati tumbuhan seperti jagung, kentang, gandum, atau beras.

Maltodekstrin diproduksi dengan mengolah pati melalui hidrolisis parsial, memasak pati pada suhu tinggi, dan mencampurkannya dengan enzim atau asam.

Selain memberikan rasa manis, maltodekstrin juga berfungsi sebagai pengawet pada makanan beku, pengental, pengikat air, dan pengisi pada produk susu kering.

Maltodekstrin dianggap aman, namun dapat menimbulkan efek buruk bagi kesehatan bila dikonsumsi berlebihan.

Mengutip Medical News Today, maltodekstrin dapat menimbulkan efek samping berupa reaksi alergi, penambahan berat badan, perut kembung, perut kembung, asma, kejang, dan kesulitan bernapas.

Baca juga: IDI Sebut Susu Ikan Tinggi Omega-3, Baik untuk Jantung dan Otak

  “Susu ikan” harus diperkaya dengan zat bermanfaat lainnya

Sementara itu, Agus mengatakan, kandungan protein pada “susu ikan” lebih tinggi dibandingkan susu sapi, namun tidak bisa dikonsumsi dari sumber yang sama tanpa menambahkan produk lain.

Sumber gizi lain yang esensial atau difortifikasi untuk memenuhi kebutuhan kalori anak disesuaikan dan didaftarkan pada izin edar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Menurutnya, susu kerap digunakan untuk menambah asupan kalori harian anak. Susu sapi biasanya mengandung 150 kalori per gelas. Sementara itu, kebutuhan kalori harian anak usia tiga hingga empat tahun berkisar 1.500 hingga 2.000 untuk anak di bawah usia tujuh tahun.

Oleh karena itu, susu ikan sebaiknya mengandung konsentrat yang baik untuk menghasilkan tambahan protein, kalori dan lemak guna memenuhi kebutuhan kalori harian anak.

Agus mengatakan, susu merupakan makanan lain yang dapat menjamin gizi anak sejak konsepsi hingga dua tahun atau 1.000 hari pertama. Menjadi anak hebat memerlukan nutrisi yang menunjang kesehatan jasmani dan kecerdasan.

Baca juga: Apa Perbedaan Susu Ikan dan Susu Sapi? Begini kata pakar IPB… Dengarkan berita terkini dan pilihan kami di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan WhatsApp sudah terinstal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top