Gus Yahya Larang Anggota Pakai Identitas NU untuk Kampanye Pilkada

JAKARTA, virprom.com – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) meminta seluruh anggotanya tidak menggunakan identitas NU dalam aktivitas politik apa pun pada Pemilihan Umum Daerah (Pilkada) serentak 2024.

Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf mengatakan PBNU tidak akan menentukan arah dukungan kepada partai mana pun pada Pilkada 2024.

“Sikap politik terhadap Pilkada juga sama, kami minta jangan menghadirkan lembaga. Anggota NU berhak menentukan pilihan politiknya, tapi tidak boleh melibatkan lembaga,” kata Gus Yahya di kantor PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (6/6/2024).

Menurut Gus Yahya, setiap anggota NU berhak menentukan arah dukungannya dalam setiap pemilu politik.

Baca juga: Ketua PBNU Jokowi Janjikan Insentif Pertambangan Mulai 2021

Namun, dia menjelaskan, lembaga PBNU tidak memberikan dukungan politik kepada beberapa pihak.

Oleh karena itu, jangan berkampanye mengatasnamakan pengurus NU, jangan menggunakan alat-alat NU. Jadi kalau mau mendukung silakan saja, kata Yahya.

Seruan serupa sempat dilontarkan PBNU pada Pemilu 2024.

Pemungutan suara Pilka 2024 akan dilaksanakan pada 27 November 2024 di 37 provinsi dan 508 provinsi/kota (tidak termasuk enam kota/kabupaten DI Yogyakarta dan DKI Jakarta) se-Indonesia.

Baca Juga: Jawaban PBNU, Muhammadiyah, PGI dan PHDI Soal Izin Tambang Ormas

Pendaftaran pasangan calon kepala daerah akan dibuka KPU pada 27-29 Agustus 2024, dan penetapan pasangan calon dilakukan pada 22 September 2024.

Masa kampanye Pilkada 2024 akan berlangsung selama 60 hari mulai 25 September hingga 23 November 2024, sebelum masa tenang dimulai pada 24-26 November 2024. Dengarkan berita terkini dan pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top