Golkar Butuh Ketum Definitif Hadapi Pilkada, Proses di Internal Dinilai Akan Lancar

JAKARTA, virprom.com – CEO Trias Politika Strategis Agung Baskoro mengatakan Partai Kolkar harus segera memilih pemimpin umum baru pasca lengsernya Airlangga Hartarto.

Padahal, menurut Agung, Golkar harus segera memiliki ketua umum (Kedum) final sebelum memulai pendaftaran calon kepala daerah pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) 27-29 Agustus 2024.

Untuk memilih pemimpin terakhir, Golkar disebut akan menggelar debat nasional luar biasa (Munaslub).

“Memang harus segera dilantik pemimpin yang meyakinkan, mengingat jadwal Pilkada 27-29 Agustus harus ada pemimpin yang meyakinkan, sehingga Golkar berpacu dengan waktu untuk mendapatkan pemimpin sah yang kemudian bisa menandatangani formulir (pendaftaran calon). untuk pengelola daerah). Selasa (13/08/2024) “Kalau tidak repot,” kata Agung dalam acara bincang-bincang Newsroom virprom.com.

Baca Juga: Keputusan Erlanga mundur dinilai anomali karena rekam jejak dan kedekatannya dengan pejabat

Selain itu, Agung mengatakan calon ketua daerah pasti akan menantang pencalonan Golkar karena ia merupakan parpol kedua yang memenangkan pemilihan umum (Bemilu) 2024.

Namun sejumlah elite Kolkar di pusat dan daerah menyatakan tidak akan ada perubahan pencalonan calon ketua daerah meski Erlanga mengundurkan diri sebagai ketua.

“Dalam konteks saat ini, rekomendasi Kolkar mendapat tantangan dan mendefinisikan peta politik di banyak provinsi, kota, dan kabupaten. Jadi, mau tidak mau DPP (Dewan Pimpinan Pusat) harus bergegas memastikan Konferensi Klub Nasional terselenggara. sebelum pendaftaran dibuka pada 27-29 Agustus 2024.” kata Agung.

Berdasarkan hal tersebut, Agung menilai rapat paripurna Partai Golgarh pada Selasa malam nanti tidak akan sulit. Sebab, elite partai menyadari pendaftaran calon kepala daerah pada Pilkada 2024 sudah dekat.

Baca Juga: Ini bukan kali pertama Airlanga diserang, namun kali ini langsung roboh dalam satu kali kejadian

Termasuk menyelenggarakan konvensi nasional dan mengubah atau mengubah peraturan perundang-undangan (AD/ART) partai yang berkaitan dengan pemilihan presiden.

“Suka atau tidak suka, di dalam negeri, suka atau tidak, kita harus memahami situasi politik karena kita harus menghadapi pilkada, jangan sampai (Golgarh) ikut pilkada ya,” ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, melalui keterangan video, Erlanga mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Ketua Umum (Kedum) Partai Kolkar pada Minggu, 11 Agustus 2024.

Dalam pengumumannya, Airlangga mengatakan surat pengunduran dirinya resmi diserahkan pada Sabtu, 10 Agustus 2024 malam.

Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim dan berdasarkan petunjuk Yang Maha Kuasa, dengan ini saya mengumumkan pengunduran diri saya dari jabatan Ketua Umum DPP Partai Golkar, kata Airlangga dalam video yang diperoleh virprom.com, Minggu.

Baca Juga: Golkar di Munas atau Musyawarah Nasional, Pengamat: Penting atau tidak tapi sudah politis

Menko Perekonomian mengaku mengundurkan diri demi menjaga integritas partai dan menjamin stabilitas transisi pemerintahan yang akan segera terjadi.

“Setelah mempertimbangkan dan menjaga keutuhan Partai Golkar, kita harus menjamin stabilitas transisi pemerintahan ke depan,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top