Dokter Luruskan Mitos Mandi Malam Hari Sebabkan Pneumonia

virprom.com – Berenang di malam hari sering disebut-sebut menyebabkan penyakit pneumonia. Pakar paru Prof Tjandra Yoga Adhitama memperbaikinya.

Pneumonia dan radang paru-paru bukan disebabkan oleh mandi malam atau kena cipratan kipas angin. Itu hanya mitos, kata Teandra, Ketua Dewan Kehormatan Persatuan Dokter Paru Indonesia (PDPI) di Jakarta, beberapa waktu lalu, seperti ditulis di antara.

Baca juga: Pneumonia Penyakit yang Paling Banyak Diidap Jamaah, Sebaiknya Pakai Masker

Pneumonia adalah peradangan atau infeksi pada jaringan paru-paru. Penyakit ini bisa disebabkan oleh bakteri seperti pneumokokus, streptokokus dan lain-lain, atau oleh virus seperti Covid-19 dan mungkin virus lainnya. Pneumonia terkadang disebabkan oleh parasit.

Tanda dan gejala pneumonia berkisar dari ringan hingga berat, tergantung pada jenis kuman penyebab infeksi, usia orang tersebut, dan kesehatan secara keseluruhan.

Tanda dan gejala pneumonia bisa berbeda-beda tergantung penyebab, tingkat keparahan, dan kondisi penyakitnya. Gejala ringan seringkali mirip dengan pilek atau flu, namun berlangsung lebih lama.

Tanda dan gejala yang umum dikaitkan dengan pneumonia antara lain nyeri dada saat bernapas atau batuk, kebingungan atau perubahan kesadaran (pada orang dewasa di atas 65 tahun), dan batuk berdahak.

Kemudian kelelahan, demam, berkeringat dan menggigil, suhu tubuh di bawah normal pada orang dewasa di atas 65 tahun dan orang dengan daya tahan tubuh lemah, mual, muntah atau diare, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan.

Baca juga: Apakah Pneumonia pada Anak Bisa Berbahaya? Berikut penjelasan dokter…

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Negara (DINKS) Diki Jakarta, jumlah kasus pneumonia balita di Diki Jakarta mencapai 78.659 kasus pada 2019-2021.

Sedangkan paru-paru basah sebenarnya bukan istilah medis. Tiandra mengatakan, itu memang efusi pleura.

“Cairan tersebut sebenarnya bukan di paru-paru, melainkan di lapisan sekitar paru-paru, tepatnya di antara selaput yang menutupi paru-paru (disebut pleura visceral) dan lapisan di bagian dalam dinding dada (pleura parietal),” Tiandra dikatakan.

Menurutnya, setidaknya ada tiga penyebab terbentuknya cairan tersebut: infeksi, misalnya TBC atau peradangan lainnya, kanker, dan pelanggaran keseimbangan protein dalam tubuh. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top