IDI Sebut ‘Susu Ikan’ Tinggi Omega-3, Bagus untuk Jantung dan Otak

virprom.com – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menjelaskan manfaat hidrolisat protein ikan (FPH) atau biasa disebut “susu ikan” yang salah satunya banyak mengandung omega-3.

Disampaikan oleh Ketua Komite Advokasi Percepatan Pengurangan Kemiskinan, Kesehatan Ibu dan Anak dan SDGs PB IDI, Prof. Dr Agussalim Bukhari M.Clin.Med Ph.D Sp.GK Subs.KM, omega-3 pada ‘susu ikan’ baik untuk perkembangan otak dan kesehatan jantung. Menurut Agus, kandungan omega-3 pada ‘susu ikan’ lebih tinggi dibandingkan susu sapi.

“Satu hal yang baik tentang ikan, semua orang tahu bahwa ikan mengandung omega 3, yang lebih bermanfaat dibandingkan ikan, terutama susu, omega 3 juga baik untuk penyakit kanker, baik untuk jantung, perkembangan otak dan tentunya mencegah peradangan,” ujarnya. . Dr Agus pada jumpa pers yang digelar PB IDI, Jumat (13/9/2024).

Baca juga: Apa itu Susu Ikan? Simak penjelasan ahlinya

Selain itu, produk hidrolisat protein ikan juga rendah laktosa sehingga aman bagi anak-anak yang alergi susu sapi atau biasa disebut susu sapi.

Agus mengatakan, semua jenis ikan bisa dijadikan bubuk atau cair hidrolisat ikan yang diberikan dalam bentuk susu, seperti ikan gabus dan lele yang mengandung albumin tinggi, serta ikan salmon dan teri yang tinggi omega 3 dan baik. gemuk.

Namun Agus menjelaskan, proses pembuatan hidrolisat ikan dapat menurunkan kandungan nutrisi pada ikan itu sendiri sekitar 50 persen akibat panas saat diolah dengan susu yang tidak dipasteurisasi.

Oleh karena itu, walaupun susu ikan mengandung protein, vitamin dan mineral, namun tidak cukup hanya dari satu sumber saja, namun harus dilengkapi dengan lauk protein, sayur dan buah agar tercukupi.

Dalam proses membuat ikan menghasilkan susu juga harus ditambah dengan vitamin dan mineral yang hilang, yang disebut pengayaan.

“Susu sapi sekarang juga memiliki kandungan omega 3 yang tinggi karena termasuk di dalamnya, karena teknologi kedokteran sudah tinggi, tidak ada lagi masalah yang terlewat dan bahkan yang berbahaya pun bisa dihilangkan,” kata Guru Besar Ilmu Gizi Klinik, Fakultas Kedokteran. , Universitas Hasanuddin Makassar.

Meski demikian, Agus berpesan kepada masyarakat yang tinggal di daerah yang banyak ikannya, sebaiknya mengonsumsi daging ikan segar karena protein, vitamin, dan mineralnya masih ada.

Menurut Agus, ‘susu ikan’ bisa dijadikan alternatif bagi mereka yang kesulitan mencari daging ikan dan alternatif pengganti susu sapi yang mahal.

Baca juga: Ahli Gizi: Susu ikan merupakan sumber protein, namun tidak menggantikan susu sapi

  IDI mengapresiasi keberhasilan pemerintah mengatasi krisis pangan di Indonesia

Sementara itu, Ketua PB IDI menyampaikan rasa terima kasih dan dukungannya kepada pemerintah untuk mengatasi permasalahan gizi dan meningkatkan kualitas hidup anak, khususnya dengan hadirnya produk “susu ikan” yang dapat dimasukkan dalam Program Bergizi Gratis. Makanan. program di pemerintahan Prabowo-Gibran. 

Profil identitas ketua DR. Dr Mohammad Adib Khumaidi dari Sp.OT mengatakan “susu ikan” merupakan sebuah langkah maju dalam hal pemenuhan gizi dan upaya mengatasi obesitas.

“Ini merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas kesehatan, khususnya pada anak stunting,” kata Dr. Adib.

“Mari kita bersama-sama mendukung upaya pemerintah dan kepedulian pemerintah untuk membawa kemajuan dalam perbaikan gizi. Ini patut kita syukuri,” imbuhnya.

Baca juga edisi ini: Apa perbedaan susu ikan dan susu hewani? Ini Kata Pakar IPB… Dengarkan berita terbaik dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk masuk ke Saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top