Penyakit Alzheimer Itu seperti Apa? Berikut Penjelasan Dokter Saraf…

virprom.com – Masyarakat pada umumnya ingin hidup sehat dengan menjaga ingatannya hingga akhir hayat.

Namun seiring bertambahnya usia, seseorang mengalami proses degeneratif yang berujung pada penurunan kemampuan fisik dan psikis.

Salah satunya adalah memicu penyakit Alzheimer yang menyebabkan lansia kehilangan sebagian atau bahkan seluruh ingatannya dan menjadi tidak berdaya karena tidak mampu lagi melakukan aktivitas rutin sehari-hari.

Baca Juga: Mengenal Apa Itu Penyakit Alzheimer, Penyebab dan Gejalanya. Bagaimana perkembangan penyakit Alzheimer?

Dokter spesialis saraf RS JIH Solo, dr. Baarid Luqman Hamidi, Sp.N., Subsp. NIITCC (K) menjelaskan, Alzheimer merupakan penyakit kehilangan ingatan yang menyebabkan penyintasnya kesulitan melakukan aktivitas.

“Penyakit Alzheimer merupakan penyakit lupa, namun mengganggu aktivitas sehari-hari. Lupa itu mempunyai tingkatan yang berbeda-beda, pada orang normal disebut dengan lupa, jadi sebenarnya mereka adalah pelupa. “Anda tidak bisa menyebutnya Alzheimer,” kata Dr. Baarid saat dihubungi virprom.com, Kamis (12 September 2024).

Baarid melanjutkan, tahap kelupaan selanjutnya adalah gangguan kognitif ringan yang dapat terjadi pada orang dewasa seiring bertambahnya usia. Meski demikian, penderita gangguan kognitif ringan masih bisa melakukan aktivitas sehari-hari.

“Pada kondisi ini mudah lupa, biasanya pada usia tua, namun tidak mempengaruhi kehidupan pokok sehari-hari seperti makan, minum, mandi, bekerja secara teratur. Nah, itu juga bukan demensia Alzheimer,” imbuhnya. .

Kini, kata Baarid, penderita Alzheimer biasanya kehilangan ingatan atau lupa kemampuan berbahasanya dan tidak bisa lagi menjalankan rutinitasnya.

Baca juga: Apakah Penyakit Alzheimer Hanya Menderita Orang Tua? Ini Kata Dokter Psikiater… Apa Penyebab dan Faktor Resiko Alzheimer?

Menurut Mayo Clinic, penyebab Alzheimer kemungkinan besar terletak pada penumpukan protein abnormal di dalam dan sekitar sel otak.

Akumulasi protein ini dapat menyebabkan kerusakan sel otak. Akibatnya, sel-sel otak tidak dapat berfungsi dengan baik.

Kerusakan sel otak juga menyebabkan penurunan konsentrasi kimia di otak sehingga mengganggu koordinasi antar saraf kranial.

Selain itu, Dr. Baarid berbagai faktor risiko penyebab Alzheimer.

Dokter yang juga dosen neurologi PPDS Fakultas Kedokteran UNS ini mengatakan, ada dua faktor risiko penyebab penyakit Alzheimer, yaitu yang bisa dikendalikan dan yang tidak bisa dikendalikan.

Faktor risiko yang tidak dapat dikendalikan seperti usia, karena merupakan penyakit degeneratif, kemudian jenis kelamin laki-laki dan genetik.

Baca juga: Tantangan Merawat Pasien Alzheimer, Pentingnya Dukungan Keluarga dan Perawat

Faktor risiko yang dapat dikendalikan antara lain gaya hidup, menghindari rokok, dan mengendalikan masalah kesehatan yang dapat menyebabkan penyakit Alzheimer.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top