Penyakit Alzheimer Akan Jadi Pencuri Bahagia di Masa Tua

virprom.com – Masyarakat umum mungkin menganggap penyakit Alzheimer sebagai proses penuaan yang normal.

Namun, dr Lahargo Kembaren, SpKJ, psikiater RSJ Marzoeki Mahdi, Bogor, mengatakan penyakit yang biasa dikenal masyarakat dengan sebutan demensia ini bukanlah fenomena alam.

“Usia tua atau demensia Alzheimer adalah suatu gangguan jiwa dan bisa dikatakan merupakan pencuri masa tua yang bahagia,” kata Lajargo kepada virprom.com, Kamis (12/9/2024).

Baca juga: Apakah Penyakit Alzheimer Hanya Menular pada Orang Lanjut Usia? Itu kata psikiater…

Sebagai seorang psikiater berpengalaman, Lahargo melihat bahwa setiap orang dapat benar-benar menikmati masa tua yang bahagia, sejahtera, dan berkualitas dengan tetap menjaga kenangan masa muda dan kemampuan dasar manusia.

“Seiring bertambahnya usia, Anda tidak harus menderita penyakit Alzheimer. Oleh karena itu, slogannya adalah: jangan sampai tertukar dengan pikun demensia,” ujarnya.

Penyakit Alzheimer adalah salah satu jenis demensia. Demensia merupakan gangguan jiwa organik yang menyebabkan perubahan pikiran, sikap, perilaku, dan perasaan.

Angka kejadian tertinggi adalah demensia Alzheimer, yaitu 50-75 persen, dan biasanya terjadi pada orang berusia 65 tahun ke atas.

“Demensia Alzheimer adalah apa yang kami sebut sebagai gangguan mental organik. Merupakan kelainan yang menyebabkan seseorang mengalami perubahan pada pikiran, sikap, perilaku, dan perasaannya,” jelasnya.

Kebahagiaan penderita Alzheimer mulai terenggut ketika daya ingatnya terganggu.

Baca juga: Cari Tahu Apa Itu Penyakit Alzheimer, Penyebab dan Gejalanya.

Ia menemukan bahwa kehilangan ingatan, terutama terhadap hal-hal baru, biasanya merupakan gejala pertama penyakit Alzheimer, diikuti dengan tanda-tanda lainnya.

“Tidak fokus pada apa pun, sulit melakukan hal-hal yang sebelumnya mudah dilakukan. Terjadi disorientasi tempat, waktu dan orang. Kesulitan dalam pemahaman visual-spasial, misalnya mengenal bentuk benda, mengukur jarak, mengenal warna. katanya.

Selain itu, gejala penyakit Alzheimer lainnya antara lain: Kesulitan komunikasi, seperti kesulitan menemukan kata-kata yang tepat untuk diucapkan. Oleh karena itu, penderita penyakit Alzheimer seringkali berdiam diri atau berhenti sejenak dalam berbicara. Sedikit curiga terhadap orang lain. Pasalnya, mereka sering lupa menyimpan barang sehingga curiga terhadap orang lain. Pengambilan keputusan yang buruk. Penarikan diri dari masyarakat. Perubahan perilaku dan kepribadian.

“Pada kondisi yang lebih parah, penyakit Alzheimer dapat muncul dengan gejala perilaku dan psikologis seperti halusinasi, delusi, mood tidak stabil, keluyuran atau bermain di luar rumah, serta gangguan pola makan dan tidur,” jelasnya.

Baca juga: Peneliti: Lemak visceral dalam jumlah tinggi meningkatkan risiko penyakit Alzheimer

  Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top