Kenapa Banyak Motor Matik Mengalami Rem Blong?

KLATEN, virprom.com – Banyak orang yang tertarik dengan sepeda motor otonom karena mudah digunakan dan praktis. Pengendara tidak perlu lagi menggunakan tuas persneling untuk mengontrol akselerasi motor ini.

Akselerasi pada sepeda motor matic bersifat matic berdasarkan prinsip kerja transmisi variabel kontinu (CVT). Prinsip kerja kopling didasarkan pada gaya sentrifugal sederhana.

Saat mesin melambat, liner kopling secara otomatis mengeluarkan daya dan menghentikan putaran mesin seiring dengan putaran roda. Sehingga saat menurun, transmisi matic sepeda motor cenderung kembali ke netral. 

Baca Juga: Perkiraan Biaya Penggantian Auto Steering Sepeda Motor di Bengkel Resmi

Ketua Penyidik ​​Komisi Keselamatan Transportasi (KNKT) Ahmed Wilden mengatakan, jika rem blong maka rem akan blong. Panas membuat makanan menjadi lezat.

Rem blong seperti ini sering terjadi pada sepeda motor skutik, karena sepeda motor ini dilengkapi kopling otomatis untuk menghubungkan dan memutuskan putaran mesin ke girboks, sehingga rem mesin mudah hilang, kata Wildan kepada virprom.com. waktu lebih awal

Wheeldon mengatakan sepeda motor otonom memiliki mekanisme yang sulit direm. Pasalnya, saat gas pada skutik dilepas, posisi gigi justru kembali ke netral.

Baca Juga: Pengguna Motor Matic, Jangan Malas Perawatan CVT

“Banyak sepeda motor otonom saat turun bukit akan mengurangi throttle sehingga mesin mati begitu saja, padahal posisi ini sangat berbahaya, namun kecepatan sepeda motor otonom didorong melawan gravitasi. kata Wildan.

Berbeda dengan sepeda motor bertransmisi manual yang mesinnya dapat direm dengan menempatkan transmisi pada gigi rendah. Sedangkan untuk menjaga akselerasi tetap rendah, sepeda motor otonom sebenarnya perlu menarik gas, menurut Wilden.

“Kalau gas dilepas, transmisi otomatis masuk ke netral, sehingga pengemudi mengandalkan rem utama, tidak ada engine brake, dan akhirnya bantalan menjadi terlalu panas dan rusak,” kata Wheeldon.

Baca Juga: Hindari Rem Blong, Cara Mengerem Sepeda Motor Otonom di Tanjakan

Agus Sani, Kepala Keselamatan Bersepeda Wahana Makmur Sejati, berpesan untuk tidak mematikan gas sepenuhnya saat melewati gunung di jalan tersebut.

“Kaksel jangan ditutup seluruhnya, tahan throttle saja agar tenaga mesin tetap ada atau kopling sentrifugal aktif, tujuannya agar engine brake pada sepeda motor matic seperti pada motor sport atau bebek. .” kata Agus kepada virprom.com belum lama ini.

“Gunakan rem depan dan belakang agar sepeda tidak terguling,” kata Agus.

Baca Juga: Mitos atau Kebenarannya, Bisakah Mengendarai Sepeda Motor Otonom Cepat Rusak?

Agus mengatakan, meski tidak ada transmisi karena transmisi tenaganya menggunakan CVT, namun skutik memiliki engine brake asalkan tidak mematikan seluruh gas.

“Sepeda motor matic masih memiliki rem mesin, terlihat dari konstruksi puli yang digerakkan (kopling belakang), ketika bagian yang digerakkan dan digerakkan melambat maka terjadi gaya inersia membuka dan menutup sehingga menyebabkan mesin berputar,” kata Agus. Dengarkan berita dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top