Obligor BLBI Marimutu Sinivasan Ditangkap di Perbatasan Indonesia-Malaysia

JAKARTA, virprom.com – Pendiri Texmaco Group, Marimutu Siniwan, ditangkap pada Minggu (8/9/2024) di Pos Lintas Batas Negara (PBLN) Entikong, Kalimantan Barat.

Video penangkapan debitur Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) Marimutu Siniwan beredar di media sosial.

Video yang beredar benar, (tertangkap) saat hendak melintasi perbatasan kemarin sore, kata Direktur Jenderal Imigrasi Silmi Karim, Senin (9/9/2024) saat dikonfirmasi virprom.com.

Silmi mengatakan, polisi juga menyimpan paspor Marimut Siniwan.

“Hanya paspor (yang disita),” ujarnya.

Baca juga: Siapa Marimuthu Sinivasan yang Tolak Bayar Utang BLBI Rp 29 Triliun?

Texmaco Group ikut serta dalam utang BLBI Rp 29 triliun

Sekadar informasi, kelompok Texmaco yang dipimpin Marimutu merupakan salah satu debitur besar atau debitur BLBI yang gagal memenuhi kewajibannya kepada negara.

Texmaco Group masuk dalam daftar debitur prioritas Satgas BLBI yang tercantum dalam dokumen pengurusan tagihan negara atas dana BLBI mulai 15 April 2021. Utangnya ke pemerintah bahkan mencapai Rp 29 triliun dan USD 80,57 juta.

Pemerintah juga menyita 587 bidang tanah seluas 4.794.202 meter persegi milik Grup Texmaco di Subang, Sukabumi, Pekalongan, Batu, dan Padang untuk ganti rugi properti.

“Melalui penyitaan aset, ini merupakan bagian dari pemulihan aset publik secara sederhana dengan total utang Rp 29 triliun plus USD 80,5 juta,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani pada Januari 2021.

Baca Juga: Satgas BLBI sita 159 bidang tanah milik Texmac di 6 kota, berikut rinciannya

Hingga tahun 1998, Texmaco Group merupakan salah satu perusahaan yang mendapat pinjaman dari sejumlah bank sebelum krisis keuangan tahun 1997-1998.

Bank-bank ini kemudian ditalangi pemerintah pada krisis 1997-1998. Bahkan beberapa bank tutup.

Pinjaman awal Texmaco Group sebesar Rp 8,08 triliun dan USD 1,24 juta untuk divisi engineering. Dan untuk sektor TPT sebesar Rp5,28 triliun dan USD 256.590.

Pinjamannya juga dalam mata uang yang berbeda, yakni £95.000 dan 3 juta yen Jepang. Ketika pemerintah menarik dana talangan, utangnya gagal bayar.

Konglomerat di balik grup Texmaco adalah Marimutu Sinivasan. Marimuthu membantah tudingan Sri Mulyani bahwa perusahaannya berhutang BLBI dan menolak membayar utang tersebut. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung dari ponsel Anda. Untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com, pilih saluran berita favorit Anda: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top