5 Pembeda Mpox dengan Covid-19

JENEWA, virprom.com – Saat WHO mendeklarasikan Mpox sebagai darurat kesehatan global untuk kedua kalinya dalam dua tahun, sebagian dari Anda mungkin bertanya-tanya apakah ini termasuk jenis Covid-19 baru?

Para ilmuwan dan pakar kesehatan sepakat bahwa hal ini mengkhawatirkan, namun mereka mengatakan jawabannya adalah tidak.

“Mpox bukanlah penyakit Covid baru. Risiko terhadap masyarakat umum rendah,” kata Dr. Hans Kluge, Direktur Regional WHO untuk Eropa.

Baca juga: Prancis Sumbang 100.000 Vaksin Mpox ke Negara yang Membutuhkan

“Kami tahu cara mengendalikan Mpox. Di kawasan Eropa, kami tahu langkah-langkah yang diperlukan untuk sepenuhnya menghilangkan penularan penyakit ini,” jelasnya.

Kedua penyakit ini disebabkan oleh virus, namun gejalanya sangat berbeda dan cara penyebarannya juga berbeda.

“Perbedaannya lebih mencolok dibandingkan persamaannya,” kata Prof Rodney Adam, spesialis penyakit menular di Rumah Sakit Universitas Aga Khan, Kenya.

Berikut lima perbedaannya. 1. Mpox bukanlah virus baru

Mpox, juga dikenal sebagai cacar monyet, telah ada sejak tahun 1958 ketika virus ini pertama kali ditemukan pada monyet di Denmark.

Kasus manusia pertama terjadi di Republik Demokratik Kongo pada tahun 1970. Sejak itu, wabah ini terjadi di Afrika Barat dan Tengah.

Pada tahun 2022, penyakit ini untuk pertama kalinya dinyatakan sebagai darurat kesehatan global. Hingga saat ini penyakit ini telah menyebar ke lebih dari 70 negara.

Sebaliknya, wabah Covid-19 pada tahun 2019 pertama kali muncul di Wuhan, Tiongkok, dan dengan cepat menjadi pandemi global, disebabkan oleh virus baru—SARS-CoV2—yang sebelumnya tidak diketahui pada manusia.

Para ilmuwan mengatakan kita sekarang mengetahui lebih banyak tentang campak dibandingkan dengan Covid-19 setelah penyakit ini menjadi darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional.

Baca juga: Thailand melaporkan kasus pertama varian baru Mpox 2 yang berpotensi berbahaya. Mpox tidak menular seperti Covid-19.

Meski kedua penyakit tersebut menular melalui kontak dekat, namun Covid-19 lebih cepat menular karena ditularkan melalui udara.

Menurut WHO, orang dapat tertular penyakit ini dengan menghirup tetesan air liur dari orang yang terinfeksi yang batuk, bersin, berbicara, bernyanyi, atau sekadar bernapas di hadapan orang tersebut.

Mpox ditularkan melalui kontak dekat atau berkepanjangan dengan orang yang terinfeksi, termasuk kontak kulit ke kulit, termasuk seks, kontak dengan sprei dan pakaian yang dipoles, serta kontak langsung secara langsung.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top