Minat Seleksi Capim Turun, Dampak Lunturnya Independensi KPK

JAKARTA, virprom.com – Menurunnya independensi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dinilai menjadi penyebab sedikitnya pendaftar calon pimpinan KPK yang pendaftarannya ditutup pada Senin (15/7/2024). di malam hari.

Panitia Seleksi Pimpinan KPK mencatat ada 160 calon pimpinan KPK hingga Minggu (14/7/2024) sore lalu. Jumlah ini lebih rendah dibandingkan pemilu 2019 yang jumlah pendaftarnya mencapai 376 orang saat pendaftaran ditutup.

Peneliti Transparency International Indonesia (TII) Agus Sarwono menilai KPK sudah tidak independen lagi pasca revisi UU KPK pada 2019 yang membuat lembaga tersebut tak lagi menarik dari segi jumlah.

“Kerja sama para petinggi ini sangat mempengaruhi independensi KPK itu sendiri. Ini soal independensi KPK, lembaga eksekutifnya ya, dan KPK benar-benar di ujung tanduk. .Dari kecepatan itu dalam situasi saat ini ya, Tsikini, Jakarta, Minggu.

Baca Juga: Menutup hari ke-1, Pendaftaran Calon KPK 160, Dewas 121

Dia mengatakan, perkembangan UU KPK yang mengubahnya sehingga pimpinan Partai Komunis Tajikistan berusia di bawah 50 tahun juga menjadi penyebab tidak menariknya pendaftaran.

Menurut Agus, pengaturan ini mempersulit pendaftaran pihak-pihak yang terlibat korupsi.

Feri Amsari, pakar hukum tata negara, menambahkan, ketertarikan untuk mendaftarkan calon KPK dalam pemilu juga terkait dengan kepercayaan terhadap Presiden Joko Widodo dan panitia yang dibentuknya.

“Masyarakat tidak percaya pada Pak Jokowi. Sekarang bagaimana masyarakat mau mendaftar kalau yang ada di benak masyarakat sekarang pimpinan KPK dulu ada di kepala Pak Jokowi, kata Feri.

Baca Juga: Pemilihan pimpinan KPK kurang mendapat perhatian, diduga karena aturan kuno dan kurang independensi

Menurut Feri, banyak pihak yang menilai calon pimpinan KPK yang lolos dan terpilih adalah orang-orang yang dekat dengan Jokowi.

Apalagi, tidak ada jaminan Pansel Capim KPK 2024-2029 bisa leluasa beroperasi karena sebagian besar merupakan instansi pemerintah.

“Bagaimana Pancel bisa membela diri kalau di sini orang-orangnya berasal dari instansi pemerintah, padahal di sini dulu orang-orangnya punya daftar ahli korupsi. Bagaimana kita yakin itu benar?”

KPK harus dilestarikan

Meski demikian, Koalisi Masyarakat Sipil tetap berharap akan muncul sosok-sosok setia dan bereputasi baik yang bersedia memanfaatkan sisa waktu untuk mendaftar menjadi pimpinan KPK.

Ketua IM57+ Institute Praswad Nugraha mengatakan bangsa masih mencari raja yang ingin mengembalikan kejayaan KPK. Sekarang bangunlah lembaga antikorupsi yang lebih baik dari standar saat ini.

“Karena KPK harus diselamatkan dan yang bisa menyelamatkannya hanyalah pimpinan KPK. Kita tidak bisa lagi menyerahkan KPK kepada orang-orang yang pasti akan menjadi agen pergulatan politik antara keluarga kerajaan (negara) dan raja-raja. . oposisi,” kata Prasvad.

Baca juga: Mantan Penyidik ​​Gerilya Dorong Angka untuk Diangkat Menjadi Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top