“Demi Contoh Baik, Menteri yang Ikut Pilkada Sebaiknya Segera Mundur”

JAKARTA, virprom.com – Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno mengatakan, para menteri progresif Indonesia peserta Pilkada 2024 sebaiknya mengundurkan diri dari jabatannya di pemerintahan.

Adi mengatakan, hal ini merupakan contoh yang baik dalam memberikan pelajaran politik kepada masyarakat.

Saya berpendapat, menteri-menteri peserta pilkada harus segera mengundurkan diri, apalagi untuk memberikan contoh yang baik, terutama agar bisa memberikan pelajaran politik kepada masyarakat Indonesia, kata Adi saat dihubungi virprom.com, Minggu (9/1/2021). 2024).

Baca Juga: Pramono dan Risma, Dua Menteri Jokowi yang Mencalonkan Diri di Pilkada Provinsi dan Bahas Mundur dari Pemerintahan

Adi mengatakan, hingga saat ini para pejabat cenderung tidak melepaskan tugasnya saat mengikuti kontestasi politik 2024.

Oleh karena itu, menurut dia, sebaiknya para menteri peserta pilkada di tingkat provinsi mundur dari jabatannya.

“Ini pendidikan politik yang bagus, harus memilih antara menjadi calon kepala daerah atau tetap menjadi pembantu presiden, setidaknya ini kabar baik tentang pentingnya pendidikan politik,” ujarnya. 

Selain itu, Adi mengatakan, selain memberikan contoh yang baik, pejabat yang mengundurkan diri untuk mengikuti pemilu provinsi akan menghindari penyalahgunaan kekuasaan.

“Karena seringkali ada ketakutan bahwa menteri-menteri yang dekat dengan kekuasaan akan menggunakan jabatan resminya untuk mempengaruhi pilihan politik,” ujarnya.

Baca Juga: Sekretariat Daerah Belum Mundur, Tapi Pramono Ingin Bicara Dulu dengan Jokowi dan Megawati

Sebelumnya, sejumlah calon menteri dan pejabat setingkat menteri mengikuti kompetisi pemilihan kepala daerah (Pilkada) provinsi 2024.

Dua ajudan Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga mendaftar sebagai calon gubernur di Jakarta dan Jawa Timur.

Di Pilkada Jakarta, Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung mencalonkan diri sebagai gubernur bersama mantan Gubernur Banten Rano Karno.

Sementara itu, Menteri Sosial (Mensos) Dr Rismaharini (Risma) mencalonkan diri sebagai gubernur Jawa Timur (Jatim), dan wakilnya KH Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans).

Usai mendaftar calon gubernur Jatim, Risma menemui Presiden Jokowi di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (30 Agustus 2024).

Risma disebut juga sempat membahas kemungkinan mundur dari jabatannya sebagai menteri. Namun Risma memilih tak berkomentar soal itu, malah tersenyum dan menangkupkan tangan.

Presiden Joko Widodo membenarkan pertemuannya dengan Risma di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat pagi, secara terpisah. Pertemuan tersebut membahas pencalonan Risma sebagai Gubernur Jawa Timur.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top